Find Us On Social Media :

Ngaku Sudah Ingatkan Jokowi, Fahri Hamzah Sebut Mazhab UU Cipta Kerja dari Kapitalisme China yang Tidak Cocok di Indonesia: Banyak Hal yang Diabaikan Tiba-tiba Disahkan

Fahri Hamzah kritik UU Cipta Kerja

Yang melihat kapitalisme baru ala Cina lebih menjanjikan ketimbang kapitalisme konservatif model Amerika Serikat dan Eropa.

"Dari situ diambil kesimpulan, kita harus mengambil jalan mengikuti pola perkembangan ekonomi kapitalisme Cina yang sebenarnya tidak cocok dengan kita."

"Cina dikendalikan dengan sistem komunis, sementara Indonesia dikendalikan dengan sistem demokrasi," tuturnya.

Ia menilai, pemerintah dan DPR ternyata tidak mampu memahami mazhab atau falsafah di belakang UU Cipta Kerja secara utuh, di mana ketidakpahaman terhadap mazhab tersebut juga dialami seluruh partai politik.

Hal itu terlihat, kata Fahri Hamzah, dari seluruh partai politik terlibat aktif melakukan sosialisasi dan pembahasan, termasuk partai yang di ujung menolak, karena ingin mengambil keuntungan dari peristiwa ini.

Baca Juga: Punya Jabatan Mentereng Bahkan Jadi Istri Kapolres Kudus, Polwan Cantik Ini Tetap Mengabdi ke Negara Habis-habisan dengan Gabung Pasukan Perdamaian PBB, Hidup Sulit di Medan Perang Cuma Dapat Jatah Air Satu Ember Perhari

"Jangan lupa di balik keputusan ini, ada persetujuan lembaga DPR dan proposal dari pemerintah."

"Banyak hal yang diabaikan tiba-tiba disahkan, ini menjadi pertanyaan besar."

"Di sinilah, saatnya kita harus melakukan reformasi terhadap partai politik dan lembaga perwakilan," paparnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu pun mempertanyakan untuk kepentingan siapa sebenarnya UU Cipta Kerja tersebut dipaksakan keberadaannya.

Sebab, para investor dari Amerika dan Eropa justru ramai-ramai mengirimkan surat ke pemerintah Indonesia menolak UU Cipta Kerja, karena diangggap tidak bersahabat dengan investor.

Baca Juga: Pinjam Duit Hampir Rp 6 Biliun, Indonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara Penghasilan Rendah dengan Utang Luar Negeri Terbesar di Dunia, Data Buktikan Tiap Tahun Jumlahnya Terus Meningkat