Find Us On Social Media :

Per 1 November, Garuda Indonesia Putus Kontrak Kerja 700 Orang Karyawan, Direktur Utama Jelaskan Alasannya

Garuda Indonesia

Kata Irfan, kepentingan karyawan adalah prioritas utama GIAA.

GIAA juga tetap berupaya mengoptimalkan berbagai langkah strategis guna memastikan perbaikan kinerja demi kepentingan karyawan dan masa depan bisnis GIAA.Sebagai informasi, maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIIA) dibebani utang besar. Per 1 Juli 2020, utang GIAA mencapai 2,2 miliar dolar AS atau Rp 31,9 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar).

Arus kas perusahaan ini juga tipis hanya di kisaran Rp 200 miliar.

Baca Juga: Sempat Mati-matian Ingin Jebloskan Akun Twitter @digeeembok ke Penjara, Siwi Sidi Justru Cabut Laporan Soal Kasus Gundik Garuda Indonesia, Ada Apa?Pemerintah tak tinggal diam dan akan memberikan data talangan ke GIAA sebesar Rp 8,5 triliun.

Ini pula yang melatari penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) alias mandatory convertible bond (MCB) GIAA.OWK ini untuk menampung dana talangan dari pemerintah.

OWK Garuda Indonesia (GIAA) senilai Rp 8,5 triliun ini memiliki tenor tujuh tahun dan akan dikonversi menjadi saham baru seri B.Baca Juga: Bagai Mimpi di Siang Bolong, Logo RANS Milik Raffi Ahmad Ada di Badan Pesawat Pelat Merah, Jawaban Dirut Garuda Indonesia Bikin Penasaran