Sebut saja salah satunya betnama Ma Liyu, wanita ini mengaku berasal dari kota Ningde di Provinsi Fujian, China.
Ia datang ke Timor Leste untuk berdagang daun teh dan aksesoris ponsel.
Ma pindah sekitar 11 tahun lalu, setelah mendengar akan sangat mudah menghasilkan uang di negara tersebut.
Namun, ia mengaku memulai bisnisnya tidak mudah. Ia sempat ditipu oleh imigran China lainnya dan kehilangan tabungan hingga 70.000 dollar AS.
"Mereka orang China bisa menipu satu sama lain," katanya.
"Mereka ingin menipu Anda demi uang, mereka menghasilkan uang, Anda kehilangan uang, ini sering terjadi secara teratur," imbuhnya.
Menurut Ma, banyak persaingan terjadi di Timor Leste antara orang China, namun mereka merasa lebih baik tinggal di Timor Leste.