Find Us On Social Media :

Diam-diam Lancarkan Serangan Senyap, Mantan Panglima Militer Filipina Bongkar Taktik Zona Abu-abu Tiongkok, Tanpa Senjata Namun Perlahan Matikan Ranah Informasi dan Ekonomi

Ilustrasi militer China.

Bautista juga mengutip rencana untuk membangun bandara internasional di Sangley di provinsi Cavite di atas tanah yang digunakan oleh Angkatan Laut Filipina sebagai pangkalan.

Meskipun proyek yang diprakarsai oleh pemerintah provinsi, itu akan melibatkan perusahaan konstruksi China yang merupakan perusahaan negara China yang telah masuk daftar hitam Bank Dunia karena korupsi dan penyimpangan.

Pulau Fuga, yang menyediakan akses ke Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan, menarik perhatian publik pada tahun 2019 ketika para investor Tiongkok, menanggapi road show investasi dalam salah satu kunjungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Tiongkok, menunjukkan minat untuk mengubahnya menjadi US$ 2- miliar "kota pintar".

Baca Juga: Ditolak Sana-sini, Jokowi Justru Tandatangani UU Cipta Kerja 1.187 Halaman Meski Pecah Demo Besar-besaran, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah Jika Digugat ke MK

Kesepakatan itu terhenti setelah Angkatan Laut Filipina menyuarakan kekhawatiran bahwa hal itu dapat membahayakan keamanan nasional Filipina.

Proyek bandara Sangley yang didukung China juga menarik perhatian karena akan menggusur pangkalan Angkatan Laut Filipina.

“Kami membutuhkan investasi China untuk infrastruktur dan ekonomi kami."

Baca Juga: Lihat Keyakinan dari Prajurit TNI yang Melamarnya dengan Nyatakan Jumlah Bayaran, Pilot Cantik Ini Tak Pedulikan Pangkat dan Gaji: Derajat Tiap Manusia Sama

"Tapi kita tidak bisa membahayakan keamanan nasional,” kata Bautista.

“Kita perlu memiliki kebijakan nasional tentang pengendalian industri strategis, menjaga aset strategis, dan juga menjaga dari arus masuk besar-besaran warga negara asing dari satu negara baik itu China atau lainnya,” katanya di forum online.