Find Us On Social Media :

Jelas-jelas Kalah Suara, Donald Trump Ngambek Ngaku Tak Bakal Angkat Kaki dari Gedung Putih Jika Biden Menang Pilpres, Siap Rogoh Rp 953 Miliar Demi Gugat Hasil Pemilu

Donald Trump dan Donald Trump Junior

Gridhot.ID - Hasil pemilu pilpres Amerika Serikat sudah keluar.

Joe Biden dipastikan siap menggantikan Donald Trump untuk memimpin Amerika Serikat 4 tahun mendatang.

Melihat hasil tersebut, sepertinya sang petahana langsung mengeluarkan kecaman dan ancaman.

Baca Juga: Sebut Pemilu 'Jauh Dari Kata Selesai', Trump Masih Belum Bisa Legowo Terima Kekalahannya dari Joe Biden, Minggu Depan Bakal Gugat Hasil Pilpres

Presiden Donald Trump dikabarkan bakal membentengi diri dan menolak keluar dari Gedung Putih jika Joe Biden menang Pemilu AS.

Dengan keunggulan Biden yang semakin jauh, di mana beberapa lembaga memproyeksikan dia sudah merebut 270 suara elektoral, Trump menuding bahwa dia dicurangi.

Petahana mengeklaim tanpa bukti keunggulan yang dia dapatkan sudah direnggut, sehingga dia berencana untuk menggugat ke mahkamah agung.

Baca Juga: 11-12 dengan Pidato Prabowo, Donald Trump Bikin Pilpres Amerika Mirip Indonesia, Antropolog Bongkar Alasannya

Daripada mengakui kekalahan seperti yang dilakukan pendahulunya, petahana mengindikasikan dia akan bertarung untuk bertahan di Gedung Putih.

Berdasarkan laporan CNN, presiden berusia 74 tahun itu tidak mempersiapkan pernyataan berisi mengakui kemenangan saingannya dari Partai Demokrat itu.

Bahkan berdasarkan pengakuan sumber terdekat Trump, sang presiden dalam beberapa hari terakhir tak menyiratkan mengakui kekalahan.

Baca Juga: Nyalinya Kelewat Besar, Turki Masih Nekat Cari Masalah dengan Prancis, Kekuatannya Militernya Kalah Jauh Tapi Tetap Pede Karena Punya Keunggulan Ini

Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows dilaporkan tidak berusaha untuk memberi tahu presiden mengenai realitas yang sudah terjadi.

Tim kampanye presiden sendiri dilaporkan berusaha menggalang dana US$ 60 juta (Rp 953,2 miliar) untuk biaya gugatan ke pengadilan.

Sumber internal presiden menuturkan, sejumlah pembantunya membeberkan ide agar presiden dari Partai Republik itu agar tetap diam.

Baca Juga: Berusianya Hampir 50 Tahun, Inilah 'Tsar Bomba' Bom Nuklir Terbesar di Dunia Buatan Uni Soviet, Ledakannya Ribuan Kali Lebih Dahsyat dari Hiroshima

Alasannya, menyebut Pemilu AS curang selain menghancurkan bisnisnya, juga bisa memupuskan apa pun ambisi politiknya d masa depan.

Juru bicara Joe Biden, Andrew Bates, menyatakan mereka tidak khawatir Trump menolak keluar. Karena dia pasti akan dikawal oleh keamanan.

"Pemerintah AS tentu punya kemampuan mumpuni untuk menyeret keluar adanya orang yang masuk tanpa izin di Gedung Putih," kata Bates.

Baca Juga: Kemenangannya di Pilpres AS Menambah Gudang Prestasinya, Selain Kalahkan Telak Trump, Joe Biden Ternyata Pecahkan 4 Rekor Sekaligus Saat Pemilu

Dilansir Daily Mirror Sabtu (7/11/2020), Trump sebelumnya sudah mengumandangkan kemenangan setelah beberapa negara bagian kunci menunjukkan merah, warga Republik.

Namun begitu surat suara dari pos didatangkan dan dihitung, seketika keunggulan berbalik menjadi milik Biden, seperti di Pennsylvania saat ini.

Saat ini berdasarkan proyeksi dari lembaga survei Decision Desk HQ, Biden sudah merebut Pennsylvania dan mendapatkan 20 suara elektoral.

Baca Juga: Pantas Jenderal Taiwan Mendadak Lembek Usai Koar-koar, Ternyata Kekuatan Militer China Telak Lebih Unggul Dibanding Milik Naga Kecil Asia, Berikut Perbandingannya

Dengan demikian, mantan senator Delaware tesebut menjadi presiden ke-46 karena melewati angka 270 seperti yang disyaratkan untuk melenggang ke Gedung Putih.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Trump dikabarkan tidak akan meninggalkan Gedung Putih kendati kalah dari Biden.

(*)