Find Us On Social Media :

Tanggapi Ahok yang Geram Lantaran Isu Kenaikan Gaji Anggota Dewan, Wakil Ketua DPRD DKI: Nggak Usah Ngamuk-ngamuk, Tanya Dulu Kesini

Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Gridhot.ID - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik buka suara soal Ahok yang berang dengan isu gaji anggota dewan naik di tengah pandemi Covid-19.

Politisi Partai Gerindra itu meminta Ahok untuk menanyakan langsung kepada anggota dewan agar informasi yang diterima tidak keliru.

"Ya pak Ahok nya dulu kesini jangan ngamuk-ngamuk dulu. (Dicek) yang bener berapa gitu loh. Tanya sama DPRD saja, nggak usah ngamuk-ngamuk. Jadi tanya dulu yang benar berapa, (kalau nggak tanya dewan) makanya dia dapat informasinya keliru," ujar Taufik, Selasa (8/12/2020).

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Minta Naik Gaji di Tengah Pendemi Covid-19, Ahok: Kalau Mau Jagoan, Harusnya Minta Turun

Dalam kesempatan itu, Taufik menepis kabar bahwa gaji dan tunjangan dewan naik pada 2021 mendatang.

Contohnya tunjangan perumahan naik dari Rp 60 juta menjadi Rp 110 juta, kemudian tunjangan transport dari Rp 21,5 juta menjadi Rp 35 juta.

Kata Taufik, jumlahnya pendapatan anggota dewan masih tetap sama antara 2021 dengan 2020 ini.

Namun demikian, Taufik tak menjelaskan secara rinci pendapatan yang mereka terima selama tahun 2020.

"Nggak ada tunjangan yang naik, termasuk tunjangan rumah. Makanya sebaiknya tanya dulu lah sebelum ngomong ya," imbuh Taufik.

Seperti diberitakan, Ahok berang mendengar isu kenaikan pendapatan anggota DPRD DKI Jakarta tahun 2021 di tengah pandemi.

Baca Juga: Kasus Beli Lahan Pemprov DKI di Era Ahok Kembali Disidangkan, MAKI Pertanyakan Alasan Polisi Hentikan Penyelidikan, BTP: Saya Nggak Tahu Dong

Mantan Gubernur DKI Jakarta tahun 2014-2017 itu juga terkejut dengan tunjangan perumahan dan transport anggota dewan saat ini mencapai Rp 80 jutaan.

"Saya baca (usulan) tunjangan rumah sampai Rp 110 juta di media sosial. Saya pun ngamuk baca itu, terus tunjangan mobil Rp 35 juta, yah saya ngamuk. Mana ada, saya jadi Komut Pertamina saja sebulan tunjangan mobil artinya tuh nggak pakai mobil tapi uang sewanya Rp 35 juta gitu loh," kata Ahok dikutip dari YouTube Panggil Saya BTP, Senin (7/12/2020).

Hal itu dikatakan Ahok dalam podcast berjudul 'Terkait Rumor Naik Gaji dan Tunjangan: Ahok Panggil Ima'.

Ahok terlihat tengah berincang dengan Wakil Ketua II Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah.

Sebelum menjadi anggota dewan sejak 2019 lalu, Ima merupakan anak magang Ahok sejak tahun 2010 lalu.

Ahok lantas memanggil Ima untuk menjelaskan polemik mengenai tunjangan dan pendapatan anggota dewan yang diisukan naik menjadi Rp 8,3 miliar per tahun pada 2021 mendatang.

"Ima, saya minta kamu datang karena jujur saja masalah anggaran APBD DKI, ini telah merusak dan membuat kemarahan rakyat," ujar Ahok.

Baca Juga: 'Cium' Kejanggalan Kebijakan Anies Baswedan, Ahok Heran Reklamasi Ancol Menempel dengan Darat, BTP: Mungkin Ada Kajian Baru

Kepada Ahok, Ima membeberkan pendapatan dan tunjangannya tidak mengalami kenaikan sejak 2017 lalu sebesar Rp 73 juta.

Namun Ahok menuding, anggota dewan saat itu mengutak-atik anggaran ketika dia tengah menjalani tahanan akibat kasus penistaan agama pada tahun 2017 lalu.

"Ini (Rp 73 juta) 2017 sebelum kamu masuk (jadi anggota dewan) dong, berarti pas saya masuk penjara itu. Ini anggaran mulai diberlakukan (2017), kan saya cuti waktu itu," imbuh Ahok.

"Jujur aja, kalau saya jadi Gubernur nggak akan pernah saya setuju tunjangan rumah tahun 2017 Rp 60 juta, mobil Rp 21,5 juta. Saya tidak pernah setuju, itu yang selalu saya berantem dengan teman-teman kamu di dewan," tegas Ahok. (Fitriyandi Al Fajri)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: "Ahok Berang karena Gaji Anggota Dewan Diisukan Naik di Tengah Pandemi, Taufik: Tanya Dulu ke Kami."

(*)