2. Sebut Tommy Sumardi Sudah Sepuh
Tommy juga membantah pernah berhubungan dengan Kadivhubinter Irjen Pol Napoleon Bonaparte dan hanya mengantarkan Tommy dan Napoleon.
"Dari pertemuan awal saya tidak tahu apa-apa uang apalagi surat jadi gak pernah berikan beliau. Intinya tidak ada pemberian uang 50.000 AS pada 7 Mei 2020. Beliau sudah sepuh tapi saya heran kok sudah sepuh berani bohong, usia sepuh seharusnya mendekatkan diri ke Yang Maha Kuasa jangan mempersulit hakim karena menyampaikan keterangan yang semua tidak benar," kata Prasetijo dengan nada tinggi.
Prasetijo juga menegaskan ia tidak pernah memberikan surat ke Tommy dan bahkan tidak pernah menyerahkan uang ke Napoleon.
"Saksi bisa saja menyebut memberikan saya Rp 100 miliar tapi yang sejujur-jujurnya di majelis hakim, di hadapan jaksa dan semua yang ada di sini demi Tuhan saya yang saya sembah Yesus Kristus 20 ribu dollar AS itu benar," ungkap Prasetijo.
Mantan Anak Buah Beri Kesaksian Beda
Meski Prasetijo menyangkal terlibat dalam penghapusan red notice Djoko Tjandra, fakta lain justru terungkap dari mantan anak buahnya, Jhony Andrijanto.
Jhony mengaku membakar dokumen-dokumen surat jalan maupun rekomendasi kesehatan dan surat bebas Covid-19 palsu Djoko Tjandra atas perintah Prasetijo.
Hal itu ia sampaikan dalam sidang perkara surat jalan palsu dengan terdakwa Prasetijo di PN Jakarta Timur, Selasa (10/11/2020).
"Betul apa yang memang saya katakan dalam BAP (soal pembakaran). Jadi semua saya lakukan karena perintah," ungkap Jhony.