Jhony mengaku setelah dua kali melakukan perjalanan dari Jakarta-Pontianak, dirinya dihubungi Prasetijo.
Melalui panggilan telepon, Prasetijo meminta Jhony membakar dokumen-dokumen tersebut.
"Saya di telepon Brigjen Prasetijo, diperintahkan untuk membakar dokumen yang ada pada saya," kata Jhony.
Usai menerima perintah tersebut, dokumen berupa surat-surat yang digunakan untuk mengurus perjalanan Djoko Tjandra dari Pontianak ke Jakarta itu dibakar oleh Jhony Andrijanto di Jalan Aria Suryalaga, Bogor, Jawa Barat pada 8 Juli 2020.
Jhony menyatakan surat itu asli.
Ia mengambilnya dari dalam mobil, di tempat yang sama seperti pada saat pertama kali ia menyimpannya.
"Karena sebenarnya saya akan menyerahkan, tapi karena ada keperluan dengan saudara Suryana jadi saya mampir ke rumahnya."
"Saya liat perkarangan rumahnya itu luas, jadi saya terlintas karena ada perintah saya balik ke mobil, saya ambil suratnya saya bakar dan saya dokumentasikan," jelas dia.
Usai membakar dokumen tersebut, Jhony juga mendokumentasikannya menggunakan HP Samsung A70 warna putih.
Kemudian Jhony datang ke kantor Prasetijo untuk melapor sekaligus memperlihatkan bukti dokumentasi surat-surat yang telah dibakar di dalam galeri ponsel.
"Saya mendokumentasikan untuk apa? Untuk laporan kepada pimpinan saya. Saya melaporkan, di ruang makan pada saat itu. Saya memperlihatkan. Kemudian beliau bilang 'ya bagus'," kata Jhony.