Media Taiwan melaporkan bahwa pesawat tempur PLA mendekati pulau itu dalam 25 dari 31 hari di bulan Oktober, dan 26 dari 30 hari di bulan November.
Itu terus berlanjut pada bulan Desember, ketika pesawat PLA mendekati pulau itu dalam enam hari pada Senin, hari ketujuh bulan itu, surat kabar yang berbasis di Taipei, Liberty Times melaporkan pada hari Senin.
Song Zhongping, seorang ahli militer daratan Tiongkok dan komentator TV, mengatakan bahwa latihan dan patroli PLA tidak lagi sekadar peringatan kepada otoritas Taiwan, karena peringatan tampaknya tidak lagi cukup.
Sementara pengamat daratan China mengatakan bahwa PLA harus lebih meningkatkan kesiapan militernya melawan pulau itu, terutama dalam situasi saat ini.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Kalah Jauh dalam Perbandingan Kekuatan Militernya dengan China, 'Angin Segar' Didapat Taiwan, Bakal Dapat 'Rezeki Nomplok' Ini dari AS"
(*)