Find Us On Social Media :

Kejahatan Perang di Nagorno-Karabakh Mencuat, Angkatan Bersenjata Azerbaijan Diduga Telah Menyiksa Prajurit Armenia yang Tertangkap, Videonya Menyebar Luas di Media Sosial

Ilustrasi - Tentara Azerbaijan

Penyebaran video yang terus-menerus telah membuat trauma orang-orang Armenia yang sudah terguncang karena kekalahan telak mereka dalam perang 44 hari, di mana Azerbaijan berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang telah hilang dalam perang besar terakhir antara kedua belah pihak di 1990-an.

"Video kekejaman yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Azerbaijan terhadap prajurit Armenia, serta mutilasi jenazah dan foto-foto yang beredar di media sosial, memperdalam kecemasan anggota keluarga (tahanan saat ini), kecemasan atas kembalinya kerabat mereka," begitulah tuli kelompok masyarakat sipil Armenia dalam surat 3 Desember kepada Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Masalah ini sedang hangat dibicarakan di Azerbaijan, terutama setelah rilis video kedua pemancungan langsung pada tanggal 7 Desember.

Sejumlah besar orang Azerbaijan menolak untuk percaya bahwa video itu nyata dan percaya bahwa itu adalah bagian dari kampanye PR negatif.

Baca Juga: Perjanjian Damai Antara Armenia dan Azerbaijan Telah Disepakati, Presiden Edorgan Malah Kirim Pasukan ke Nagorno-Karabakh, Ternyata Ini Tujuannya

Seorang analis politik terkemuka, Arastun Orujlu, menulis di Facebook bahwa "secara pribadi, saya yakin bahwa video ini palsu," bagian dari kampanye yang diatur Rusia untuk mendiskreditkan Azerbaijan.

"Ini adalah upaya untuk menampilkan tentara Azerbaijan yang menang kepada dunia seperti geng kriminal. Kami harus melakukan yang terbaik untuk mencegah hal ini," tulisnya.

Banyak orang Azerbaijan lainnya yang meragukan ketulusan pemerintah dalam janjinya untuk menuntut kejahatan dengan tepat dan menuntut pertanggungjawaban dalam prosesnya.

Sekelompok aktivis masyarakat sipil mengeluarkan pernyataan yang menyerukan kepada jaksa Azerbaijan "memperlakukan gambar di media sosial sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional" sementara juga meminta masyarakat internasional untuk menekan Armenia melakukan hal yang sama.

Baca Juga: 2.317 Tentaranya Tewas dalam Perang Melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, Armenia: Termasuk yang Tak Teridentifikasi