Pada malam sebelum meninggal, DW diperbolehkan pulang, namun tiba-tiba kembali bergejala sesak napas.
"Semalam sudah mau pulang dan diperbolehkan. Setelah pukul 01.00 WIB mengalami sesak tidak tahu dikasih obat apa, sudah tidak ada napasnya. Yang saya sesalkan itu, makanya warga mengambil paksa," kata Sumarlin.
Pecahkan kaca RS, bawa pulang jenazah dengan angkot
Warga kemudian mendatangi RS untuk mengambil paksa jenazah.
Bahkan mereka nekat memecahkan pintu kaca untuk bisa masuk ke RS.
Setelah mendapatkan jenazah DW, warga membawanya kembali pulang menggunakan angkot.
Namun pihak rumah sakit bersama kepolisian kembali mengambilnya untuk dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.
Puluhan warga kemudian diamankan polisi untuk mendapatkan pembinaan.
Warga tersebut juga diharuskan menjalani rapid test.