Find Us On Social Media :

TNI AU Kirim Boeing 737 Intai Maritim dan CN-295 untuk cari Sriwijaya Air yang Hilang Kontak, Dua Pesawat Terbaik Angkatan Udara dengan Kemampuan Radar yang Tak Biasa

CN-295 milik TNI AU

Gridhot.ID - Pemerintah meluncurkan semua bantuan terbaiknya untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak Sabtu (9/1/2021) lalu.

TNI juga ikut diterjunkan untuk mencari dan mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air.

TNI AU ikut meluncurkan pasukannya dan mengerahkan dua pesawat terbaiknya untuk ikut melakukan evakuasai.

Dikutip Gridhot dari Surya, Angkatan Udara mengeluarkan Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Baca Juga: Pengakuan Ibu Kandung yang Dilaporkan Anak Sendiri ke Polisi Gara-gara Pakaian: Saya Pegang Kerudungnya dan Wajahnya Kena Kuku Saya!

Dua pesawat merupakan salah satu yang terbaik yang dimiliki Angkatan Udara untuk melakukan evakuasi.

Spesifikasi keduanyapun tak main-pain.

"Merespons hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ-218 rute Jakarta-Pontianak, sesuai instruksi Panglima TNI, TNI AU telah menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Laksamana Pertama TNI Indan Gilang, Sabtu (9/1/2021).

Indan mengatakan, pesawat yang akan diterjunkan yakni pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Baca Juga: Diduga Korban Sriwijaya Air, Beberapa Bagian Tubuh Ditemukan Tim Selam Kopaska Tercampur Puing-puing Pesawat, Sang Mayor: Masih Banyak di Bawah Air

Selain itu, TNI AU juga menyiapkan helikopter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor.

"Personel SAR dari Korpaskhas telah disiagakan," kata Indan.

Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 memiliki kemampuan pantauan daerah seluas 85.000 mill persegi tiap jamnya.

Kelengkapan yang ada dipesawat adalah “SLAMMR” , Rease Time, Infra Red, Seach Radar System Navigasi dan Komunikasi yang di integrasikan DPDS (Dual Processing Display System).

Baca Juga: Sosok Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Hilang Kontak di Mata Tetangga, Ketua RT: Santun, Rajin Sholat, Kalau Libur Pasti Selalu ke Masjid

Sementara itu untuk CN-295 Skadron Udara 2 mampu membawa 50 penumpang atau pasukan yang bertugas.

Pesawat CN-295 menggunakan mesin terbaru turboprop Pratt & Whitney PW127G yang dilengkapi enam bilah baling-baling Hamilton Standard 586-F.

Pesawat CN295 mampu mengakomodasi 3 console, dilengkapi dengan Search Radar yang dapat mendeteksi objek yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile).

CN-295 juga bisa digunakan sebagai pesawat transport medium, yang dapat mengangkut 71 pasukan dengan Lateral Seat Installed.

Baca Juga: Pakai Badik Lawan Polisi Saat Ditangkap, Pria Ini Tega Perkosa Anak Kandung dan Cucu yang Ternyata Darah Dagingnya Sendiri

Pesawat CN-295 dilengkapi Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi dan menemukan objek yang mencurigakan.

CN-295 juga dilengkapi dengan IFF Interrogator dan Satellite Communication, sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui lawan atau kawan dan sistem komunikasi satelit.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kini pihak TNI AU juga sudah menemukan petunjuk baru.

Pihak angkatan udara menemukan dugaan tumpahan minyak pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Baca Juga: China Diam-diam Bangun Pembom Siluman Bomber H20, Angkatan Udara Tiongkok Akhirnya Tunjukkan Desain Sang Pesawat untuk Pertama Kalinya, AS Bakal Ketakutan?

"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaan laut. Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," ujar Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai memantau lewat udara

"Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena kurang lebih 18 jam, kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat," kata dia.

Dalam pencarian itu, pihaknya juga menemukan banyaknya serpihan. Ia meyakini jika serpihan itu bukan berasal dari sampah.

"Saya tak yakin apakah itu serpihan laut, yang jelas itu sampah. Sampah itu terdiri atas berbagai macam. Akan tetapi, kecurigaan kami itu adalah bagian dari hal yang mudah mengapung dari bagian pesawat," kata dia.

Baca Juga: Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Hilang Kontak Tercatat Sebagai Mantan Penerbang TNI AU, Pernah 11 Tahun Mengudara Mengabdi Pada Negara

Diketahui sebelumnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh sekitar pukul 14.40 WIB.

Dilaporkan 56 penumpang terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi ada dalam pesawat tersebut.

(*)