Find Us On Social Media :

Jepang Putuskan Bersekutu dengan AS, Tiongkok Makin Ketar-ketir di Laut China Selatan, Siapkan Strategi Balas Dendam ke Laut China Timur

Gambar Ilustrasi: Pasukan Australia yang berjaga di Laut China Selatan

Gridhot.ID - Laut China Selatan makin memanas.

Jepang pun memutuskan untuk bergabung dalam pertempuran catatan diplomatik atas sengketa Laut Cina Selatan.

Hal ini menambah tekanan pada Beijing atas klaimnya yang luas di jalur air yang penting secara strategis.

Baca Juga: Rejeki Nomplok, 15 Mantan Pemulung yang Ditemui Mensos Risma Bisa Kerja di BUMN PT Waskita Karya, Segini Gajinya Dibanding UMP Jakarta

Dikutip dari South China Morning Post, dalam catatan lisan - sejenis komunikasi diplomatik - yang dikirim pada hari Selasa (19/1/2021), misi permanen Jepang ke PBB mengatakan:

"Penarikan garis pangkal laut teritorial ... di pulau dan terumbu yang relevan di Laut Cina Selatan" gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Ia juga menuduh China membatasi kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Ketegangan Mendidih, Tiongkok Bakal Hadapi Resiko Besar Jika Masih Asyik Bermain di Laut China Selatan, Angkatan Laut Amerika Sudah Paham

Klaim Beijing atas sebagian besar jalur air ditolak pada tahun 2016 oleh pengadilan di Den Haag yang menyatakan bahwa beberapa fitur daratan adalah "ketinggian air surut" tanpa perairan teritorial.

“China belum menerima penghargaan [2016] ini, dan telah menegaskan bahwa mereka memiliki 'kedaulatan' di laut dan wilayah udara di sekitar dan di atas fitur-fitur maritim yang ditemukan sebagai ketinggian air surut,” kata Jepang dalam catatan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.