Find Us On Social Media :

Hawa Dingin dan Pandemi Covid-19 Tak Digubris, Ribuan Pengunjuk Rasa Anti-Kremlin Ditahan, Polisi Rusia Sampai Harus 16 Jam Mengemudi Demi Cari Penjara Kosong

Orang-orang bentrok dengan kepolisian Rusia selama aksi protes anti-Kremlin

 

GridHot.ID - Gerakan aksi unjuk rasa berkembang pesat di Rusia untuk mendukung kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny.

Melansir Kontan.co.id, Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk aksi demonstrasi akhir pekan lalu yang menuntut pembebasan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara.

Putin bahkan menyebut jika pembebasan Navalny berbahaya dan ilegal.

Baca Juga: 40 Sistem Pertahanan Rudalnya Disiagakan, Rusia Panik Saat Kapal Perusak AS Melintas di Laut Hitam, Gelar Latihan Perang Dadakan di Sepanjang Pesisir

Polisi menahan lebih dari 3.700 orang dan menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi unjuk rasa di seluruh Rusia pada Sabtu pekan lalu.

Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan mengabaikan hawa dingin yang ekstrem dan peringatan polisi untuk menuntut Navalny dibebaskan dari penjara.

Sementara itu, dilansir dari TribunJateng.com, pada Sabtu (23/1/2021), pengunjuk rasa anti-Kremlin, Filipp Kuznetsov, ditahan di Moskow.

Baca Juga: Tak Peduli Didemo Rakyatnya Secara Besar-besaran, Vladimir Putin Ngotot Tak Bakal Bebaskan Musuh Bebuyutannya, Joe Biden Sampai Tidak Berani Ikut-ikutan

Filipp Kuznetsov dinyatakan bersalah oleh pengadilan pada Senin (25/1/2021) karena berpartisipasi dalam protes ilegal.

Namun, baru pada Rabu malam (27/1/2021), pihak berwenang dapat menemukan sel penjara untuknya.