Find Us On Social Media :

Kabar Baik Bagi Pekerja Publik, Pemerintah Kejar Target Vaksin Covid-19, Jokowi Bakal Vaksinasi Masyarakat dengan Interaksi Tinggi Mulai Pekan Depan

Jokowi saat divaksin

 

GridHot.ID - Pandemi virus corona yang hingga kini masih menghantui membuat masyarakat menaruh harapan besar atas vaksinasi covid-19.

Melansir Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah akan menambah jumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), vaksinator, dan jam pelayanan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19.

Hal itu akan menjadi strategi pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 demi memutus pandemi.

Baca Juga: Helena Lim Tiba-tiba Bisa Dapat Vaksin Covid-19 di Tahap Pertama, Wagub DKI Kebingungan Padahal Wilayahnya Tak Sewa Influencer Sama Sekali: Itu Selebgram Kan?

Ia mengatakan saat ini kemampuan penyuntikan vaksin Covid-19 masih berada di angka 60.000 hingga 80.000 injeksi per hari.

Jumlah itu harus ditingkatkan demi mengejar target vaksinasi tahap pertama terhadap 40,2 juta orang yang berlangsung pada Januari hinga April.

Sementara itu, dilansir dari Kontan.co.id, Presiden Joko Widodo menyebut pekan depan akan dilakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) untuk pekerja di sektor publik. Vaksinasi tahap kedua ini dilakukan setelah vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan selesai dilakukan.

Baca Juga: Janji Jokowi ke Awak Media, Para Jurnalis Disebut Bakal Mulai Dapat Vaksin Covid-19 di Akhir Februari 2021

Jokowi meminta pekerja publik yang akan divaksinasi termasuk bagi masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi.

"Masyarakat yang interaksinya tinggi, mobilitasnya tinggi harus didahulukan. Misalnya pasar, misalnya di sektor-sektor jasa yang padat interaksi," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional VI Apeksi di Istana Negara, Kamis (11/2/2021).

Jokowi menekankan, pada pelaksanaan vaksinasi tak berbasis kepada perorangan. Target vaksinasi harus menjangkau klaster penularan Covid-19.

Kepala negara tersebut mencontohkan klaster mal atau pusat perbelanjaan. Vaksinasi tak bisa dilakukan untuk perorangan, vaksinasi harus diberikan kepada seluruh karyawan mal.

Hal itu diyakini Jokowi untuk mempercepat proses vaksinasi dan mencapai kekebalan komunal atau herd immunity. Daerah-daerah juga didorong untuk dapat melaksanakan vaksinasi massal.

Baca Juga: Unggah Momen Vaksinasi Pertamanya di Medsos, Sosok Crazy Rich Indonesia Ini Diprotes Netizen, Wakil Walikota Jakbar: Helena Lim Masuk Prioritas karena Miliki Apotik

"Di Puskesmas dilakukan tapi harus ada yang bentuk massal sehingga harian kita melakukan jumlah vaksin yang banyak," terang Jokowi.

Oleh karena itu bekas Walikota Solo tersebut mendorong daerah untuk menyusun manajemen perencanaan vaksinasi. Selain itu persiapan vaksinator juga diperlukan agar bisa memaksimalkan kegiatan vaksinasi.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya untuk menyediakan vaksin yang cukup. Indonesia telah mendapatkan komitmen untuk 426 juta dosis vaksin.

Baca Juga: Boro-boro Indonesia, Satu Planet Bumi Bahkan Butuh Waktu 7 Tahun Lagi Agar Wabah Corona Benar-benar Selesai, Bagaimana Solusinya?

"Vaksin ini produsennya tidak banyak tetapi direbutkan oleh 215 negara, rebutan semuanya," jelas Jokowi.

Indonesia merupakan salah satu dari 42 negara yang telah melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per hari Rabu (10/2/2021) telah terdapat 969.546 orang yang telah divaksin dosis pertama dan 279.251 orang yang telah mendapat vaksinasi dosis kedua. (*)