Marten menyampaikan sakit hatinya itu kepada Winda beberapa hari sebelum Winda memutuskan ikut membantu pembunuhan.
Percakapan sadis para pembunuh
Keinginan untuk membunuh disampaikan Marten kepada Winda sekira bulan Maret 2020.
“Dek, abang mau nyarik orang untuk menyelesaikan si AYU RESTARI," ujar Praka Marten saat menghubungi Winda, seperti tertulis dalam surat putusan hakim nomor 362/Pid.B/2020/PN Sbg di halaman 4.
Winda lalu mempertanyakan alasan Marten sampai ingin membunuh istrinya.
“Kenapa sampai melakukan seperti itu, apa tidak ada cara lain untuk bisa berpisah dengan dia (ayu restari) ? sesakit apa si hatimu? apa karena hubungan kita ini? Apa ada masalah lain?," tanya Winda yang juga ditulis di halaman yang sama surat putusan tersebut.
Saat ditanya begitu barulah Marten menyampaikan motifnya membunuh sang istri.
"Sebenernya bukan karena hubungan ini, jauh sebelum hubungan ini saya sudah sakit hati dengan dia , dia tidak menghargai saya, kami sering bertengkar, dan dia sering melaporkan saya ke kesatuan saya pada saat saya berdinas di Bandung sehingga saya sering ditahan dan keluarga saya juga sering diancam oleh dia," ujar Marten.
“yah sudah kalau memang begitu, terserahmu,” balas Winda.
“Akan saya cari orang yang mau dibayar untuk melakukan pembunuhan terhadap AYU RESTARI dan kau cari juga orang yang bisa membunuh si AYU RESTARI," perintah Marten.
Winda mengiyakan bahwa ia juga akan mencoba mencari orang untuk membunuh Ayu.