Find Us On Social Media :

Berduyun-duyun Kabur dan Sembunyi di Hutan, Warga Satu Dusun Ini Ngaku Panik dan Takut Vaksin Covid-19, Polisi Bongkar Alasannya

Ilustrasi vaksin

GridHot.ID - Pemerintah kini tengah gencar melakukan vaksinasi covid-19 kepada masyarakat.

Namun, ada satu kejadian di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Barat yang menarik perhatian.

Pasalnya, warga justru berbondong-bondong bersembunyi di hutan gara-gara takut divaksin covid-19.

 Baca Juga: Sempat Kunjungi Indonesia untuk 'Studi Banding' Vaksin Covid-19, Rakyat Negeri Jiran Kini Bisa Bernafas Lega Bakal Segera Divaksinasi, PM Muhyiddin Yassin Telah Tentukan Jadwalnya

Diberitakan Pos-Kupang.com sebelumnya, pemerintah Kabupaten Alor telah menjemput vaksin tahap pertama bagi tenaga kesehatan di wilayah itu. Sebanyak 2 koli (57 Kg) berisi 4.120 vial Vaksin Sinovac untuk nakes tiba di Bandara Mali Alor pada Rabu (27/1/2021) pagi.

Vaksin tersebut dibawa oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Mery Gorang Mau menggunakan penerbangan Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1943.

Setelah tiba, vaksin tersebut kemudian dibawa menggunakan mobil operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Alor dengan pengawalan ketat dari pihak Polres Alor menuju gudang penyimpanan vaksin Dinas Kesehatan Kabupaten Alor di Jln. Prof. Dr. WZ. Johannes, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor untuk dilakukan penyimpanan.

 Baca Juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Siap Disuntik Vaksin Covid-19, Pemerintah Targetkan 9000 Penjual Selesai Vaksinasi dalam Seminggu

Mengutip sumber yang sama, Bupati Alor, Amon Djobo menjadi pejabat publik pertama di NTT yang menerima vaksin Sinovac untuk lansia. Bupati Amon yang sudah berusia 61 tahun itu disuntik vaksin pada Senin (15/2/2021) siang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Alor, dr. Ketut Indra Djaja Prasetya mengatakan, Bupati Amon Djobo adalah pejabat publik pertama berusia lanjut yang menerima vaksin.

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, takut divaksin Covid-19, sejumlah warga yang bermukim di Dusun II Batu Putih, Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, bersembunyi di hutan.

Kapolres Alor AKP Agustinus Christmas mengatakan, mereka bersembunyi di hutan karena mendapat informasi hoaks tentang vaksin Covid-19 melalui media sosial.

 Baca Juga: Rakyat Gaza Tak Jelas Hidup Matinya Hadapi Wabah Corona, Palestina Tiba-tiba Tuduh Israel Jadi Biang Kerok Karena Blokir Distribusi Vaksin Covid-19

Dari informasi yang beredar itu, membuat warga pun menjadi panik dan ketakutan.

"Mereka sembunyi di hutan karena banyak membaca berita-berita di media sosial dan informasi lainnya sehingga mereka takut," kata Agustinus, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (17/2/2021) petang.

Berawal dari laporan Bhabinkamtibmas

Kata Agustinus, adanya informasi warga bersembunyi di hutan didapat saat anggota Bhabinkamtibmas Aipda Dominggus Bole Dede datang ke desa tersebut dan bertemu dengan perangkat RT.

 Baca Juga: Jangan Khawatir, Guru dan Pedagang Pasar Bakal Masuk Program Vaksinasi Tahap Dua, Berikut Jadwalnya

Setelah mengetahui adanya warga yang bersembunyi di hutan karena takut divaksinasi, pihaknya bersama perangkat RT langsung menemui warga itu.

Mereka kemudian meluruskan infomasi hoaks yang didapat oleh masyarakat dari media sosial.

Setelah mendapat penjelasan, sejumlah warga ada yang memilih kembali ke rumahnya, dan ada sebagian yang masih bersembunyi di hutan.

"Bhabinkamtibmas langsung gerak cepat menjelaskan kepada kepala desa dan beberapa tokoh serta masyarakat, untuk tidak terpengaruh berita-berita hoaks yang beredar," ujarnya.

 Baca Juga: Sudah Diteken Jokowi, Tak Cuma Disanksi Denda, Perpres Baru Beri Bayang-bayang Ancaman Penjara Para Penolak Vaksin Covid-19

Agar kejadian serupa tak terjadi, Agustinus berharap, kepala desa, puskesmas, dan dinas kesehatan, menyosialisasikan informasi soal vaksinasi kepada masyarakat.

Kata Agustinus, Polres Alor selalu bergerak mengedukasi masyarakat.

Saat ini, sambung Agustinus, di 11 kelurahan dan desa di Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, telah terbentuk kampung tangguh.

 Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Bakal Mulai Bulan April, Jokowi Teken Perpres Kompensasi Peserta yang Mengalami Cacat atau Meninggal Pasca Divaksin, Begini Rinciannya

Seluruh RT dalam wilayah itu siap mendukung upaya dalam penangangan virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Saat ini diketahui bahwa telah terjadi peningkatan terhadap jumlah pasien yang sembuh berkat adanya support dari masyarakat sekitar," ungkapnya. (*)