Beberapa hari sebelum keberangkatan itu, Iis menyebut Edhy sudah memberikan uang 50.000 dollar Amerika Serikat untuk dipakai dalam kunjungan kerja.
Uang itu yang tadinya akan digunakan untuk membayar belanjaannya.
"Pak Zaini hanya bilang 'nih' sambil mengajukan kartu kreditnya," ungkap Iis.
Setelah itu, Iis mengaku bertanya-tanya mengapa Zaini yang mengeluarkan kartunya. Iis lalu menanyakan hal itu ke suaminya.
"Maka saya konfirmasi ke suami saya yang ada di belakang saya, tapi dia bilang pakai saja kartu Pak Zaini, karena uang tunai yang dia berikan masih perlu untuk yang lain, lalu saya katakan ke Pak Zaini, 'Pak ingatkan saya nanti supaya kita bayar', ada ajudan saya yang menyaksikan itu," ujar Iis.
Ia tak mengingat secara pasti nominal uang yang dibelanjakan menggunakan kartu kredit Zaini. Menurutnya, jumlah belanjaannya sekitar 7.100 dollar AS.
Jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemudian menanyakan perihal Edhy yang berbelanja menggunakan kartu BNI debit Emerald atas nama Ainul Faqih selaku staf pribadi istri Edhy.
"Saya menyaksikan itu saat Pak Edhy membeli Rolex, tapi saya lihat dari jauh karena saat transaksi ada Yudha dan Pak Edhy di kasir, sepertinya Pak Edhy menggunakan kartu untuk membayar," tutur Iis.