Sudah hampir selama 40 tahun ia melakoni jasa tensi darah keliling.
Ia sudah berhasil menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi di Bandung.
Kini anaknya itu sudah menjadi guru dan telah diangkat sebagai ASN.
"Anak ada empat, dua laki-laki, dan dua perempuan, namun satu anak saya yang laki-laki meninggal. Sedangkan kedua anak perempuan sudah menikah dan dibawa suaminya. Alhamdulillah satu anak saya kin sudah menjadi guru," katanya sambil membereskan alat tensi yang sudah ia gunakan.
Kini hampir setiap hari dia membawa tas selempang dan tas warna berwana hijau di pinggangnya. Alat tensi darah dia genggam.
Tidak kenal lelah langkah demi langkah ia menyusuri permukiman warga hingga perkantoran yang ada di Kota dan Kabupaten Sukabumi untuk mencari warga yang ingin memakai jasanya. (*)