Find Us On Social Media :

Jadi Juragan Tanah Berkat Warisan Orang Tua, Terduga Teroris Asal Condet Punya Tabiat Begini, Warga: Nggak Pernah Keluar, Jumatan Aja Nggak Pernah

Penampakan rumah terduga teroris di Jalan Raya Condet, RT 005/003, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur. Foto diambil pada Senin (29/3/2021).

GridHot.ID - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Polda Metro Jaya menggrebek terduga teroris di daerah Condet, Jakarta Timur, dan Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (29/3/2021).

Melansir Kompas.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigt menagatakan penggrebekan itu berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (18/3/2021). 

Dari penggrebekan tersebut, Densus 88 mengamankan empat terduga teroris dan sejumlah barang bukti termasuk lima bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak.

Baca Juga: Riwayat Hidupnya Terbukti Telah Terpapar Gerakan Ekstrimisme, Berikut 6 Fakta Sosok Lukman 'Pengantin' Bom Katedral Makassar, Dikenal Pendoktrin Ulung Saat Isi Pengajian

Tak hanya itu, polisi juga menyita Kartu Tanda Aggota (KTA) dan seragam Front Pembela Islam (FPI).

Satu dari empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 bernama Husein Hasny alias HH.

Penelusuran Tribunnews.com mendapati, terduga teroris Husein yang ditangkap di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, dikenal sebagai seorang yang kaya raya di lingkungannya.

Baca Juga: Ledakannya Hancur Leburkan Tubuh Pelaku hingga Buat Puluhan Korban Luka, Densus 88 Ungkap Bahan Peledak yang Digunakan dalam Teror Katedral Makassar: Nyaris Setara 70 Bom Pipa

Ia memiliki banyak tanah di lingkungan tersebut.

Adalah Adi (52), seorang pedagang yang berjualan di sekitar rumah Husein, yang menyatakan bahwa terduga teroris itu sebagai orang yang terbilang kaya.

Adi menyatakan tanah-tanah yang berada di sekitar rumahnya semuanya milik keluarga Husein. Tanah itu dibuat menjadi ruko ataupun toko untuk dikontrakan.

"Dia juragan tanah. Ini semua tanah dia, ruko-ruko di sini punya dia semua. Sampai tukang-tukang apa itu tanahnya dia semua. Sewanya tahunan itu," kata Adi.

Baca Juga: Ditulis di Selembar Kertas, Polisi Temukan Surat Wasiat 'Pengantin' Bom Bunuh Diri Katedral Makassar, Sampaikan Pesan Soal Mati Syahid ke Sosok Ini!

Adi menerangkan Husein memang dikenal warga sekitar sebagai orang keturunan Arab.

Tanah-tanah itu didapatkan Husein dari warisan orang tuanya yang telah meninggal.

"Pokoknya di sekitar sini milik dia semua. Mutar sampai yang showroom sampai tukang pecel lele itu, nyewa dia semua ini. Pangkas rambut, tukang jahit, gado gado, tempat buah, tukang jamu, showroom, ada toko lagi nggak tahu. Yang baru bangun itu mie ayam ini," ujar dia.

Baca Juga: Jenderal Listyo Sigit Sebut Sosok Daniel Jadi Otak Teroris JAD yang Ledakkan Bom Gereja Katedral Makassar, Pelaku Kendalikan Semuanya dari Afghanistan, Berikut Profilnya yang Mengerikan

Selama ini Adi mengenal sosok Husein sebagai pribadi yang tak mau bergaul dengan masyarakat sekitar.

"Nggak ada yang mencurigakan karena dia tertutup," kata Adi.

Ia menyampaikan bahwa Husein tidak pernah beraktivitas di luar rumah bersama warga sekitar.

Bahkan, kata dia, Husein juga tidak pernah terlihat salat jumat di masjid sekitar rumahnya.

Baca Juga: Dulunya Pernah Tangkap Teroris Imam Samudra, Ini Sosok Kepala Densus 88 Marthinus Hukom, Perwira Polri yang Diperintahkan Kapolri Listyo Sigit Turun Langsung Tangani Bom Gereja di Makassar

"Nggak pernah keluar orangnya. Jumatan aja enggak pernah. Enggak tahu di mana. Padahal ada dua masjid di sini enggak pernah keliatan," kata Adi.

Adi tak menyangka Husein terlibat kasus dugaan tindak pidana terorisme.

Saat Husein ditangkap Densus 88 pada Senin (29/3/2021) lalu, Adi malah mengira keramaian di rumah Husein itu karena kasus sengketa tanah.

"Ramai di sini kemarin, saya enggak tahu masalahnya teroris. Saya kira masalah tanah. Sengketa tanah. Sudahlah, biarin diambil (ditangkap) kata saya gitu," ujar dia

(*)