Find Us On Social Media :

Senjata Makan Tuan, Pura-pura Jadi Korban Pencurian, Karyawan Ini Kepergok Gelapkan Barang Perusahaan

seorang karyawan perusahaan di Sleman, Yogyakarta berinisial MT (20) berpura-pura menjadi korban pencurian

GridHot.ID - Uang terkadang bisa membuat seseorang menjadi gelap mata.

Seperti yang terjadi pada seorang karyawan perusahaan di Sleman, Yogyakarta ini.

Melansir TribunJogja.com, MT (20) tergiur dengan uang sehingga menjual dua gulung kabel tembaga milik perusahaannya.

Baca Juga: Uang Tabungannya Tiba-tiba Menyusut Drastis, Nasabah Ini Jadi Korban 'Garong' Pegawai Bank hingga Rp 1,2 Miliar, Pelaku Berstatus Kepala Teller

Kabel tersebut merupakan sisa dari pemasangan instalasi Kereta Rel Listrik (KRL) di komplek stasiun lama, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Adapun MT sendiri merupakan penanggung jawab lapangan di sebuah perusahaan konstruksi.

Diberitakan Kompas TV, seorang karyawan perusahaan di Sleman, Yogyakarta berinisial MT (20) berpura-pura menjadi korban pencurian.

Baca Juga: Okan Cornelius Kekeuh Ogah Damai dengan Sang Mantan Lee Sachi: Jalani Dulu Proses Hukum, Nggak Perlu Pake Nangis

Ia melaporkan kepada atasannya, perusahaan kehilangan 600 kabel tembaga.

Perusahaan yang berlokasi di Dogongan, Tirtoamartani, Kalasan, Sleman, itu menjual kabel tembaga yang biasa digunakan untuk rel kereta api.

Tidak hanya melaporkan kepada perusahaannya, MT melaporkan kejadian itu ke Polsek Kalasan.

Polisi yang menyelidiki kasus pencurian kabel tembaga perusahaan ini mencurigai MT.

Sebab, beberapa waktu setelah melaporkan kejadian pencurian itu ke polisi, MT mengundurkan diri dari perusahaan.

Baca Juga: Kesulitan Ekonomi di Masa Pandemi, Oknum Aparatur Desa Ajak 4 Komplotan Nyolong Rel Kereta Api Rute Bogor-Sukabumi, Barang Curian Dijual ke Tukang Besi

Bak senjata makan tuan, polisi berhasil menangkap MT di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi perusahaan, Sabtu (28/3/2021).

Dua buah kamera DSLR merk Nikon, laptop, tablet, dua ponsel, dan sejumlah barang elektronik lainnya disita.

"Pelaku menjabat sebagai kepala pelaksana harian dan bertanggung jawab mengeluarkan barang, jadi dia menyalahgunakan wewenangnya untuk menggelapkan kabel tembaga milik perusahaan," ujar Kapolsek Kalasan, Kompol Sumantri, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Keruk Keuntungan di Tengah Pandemi, Viral Pasar Gelap Vaksin Covid-19 'Jajakan' dari AstraZeneca hingga Johnson & Johnson, Dibanderol Sampai 15 Juta Rupiah Per Dosis

Semula MT memang berniat untuk menjual kabel tembaga.

Ia menawarkan kabel tembaga sepanjang 20 meter seharga Rp 400.000 per meter ke media sosial (medsos) Facebook.

Seorang calon pembeli tertarik dan menawar harga Rp 250.000 per meter.

Karena tidak ada kesepakatan soal harga, MT menawarkan kabel tembaga lain milik perusahaan tempatnya bekerja seharga Rp 250.000 per meter.

Calon pembeli itu pun setuju dan datang ke perusahaan tempat MT bekerja untuk mengambil kabel tembaga. Ia datang menggunakan mobil derek.

Baca Juga: Sadar Aksinya Terekam CCTV, Maling di Jakarta Langsung Cuit Nyai, Pilih Kembalikan Motor Curian Disertai Surat Permintaan Maaf: Saya Khilaf Bos

MT pun terlihat sangat meyakinkan, bahkan memberikan surat jalan dari perusahaan dan kuitansi.

Uang yang diterimanya sejumlah Rp 160 juta.

Aksi ini sangat mulus karena MT memang mempunyai kewenangan itu.

MT mengaku melakukan pencurian dan penggelapan baang perusahaan untuk membayar utang ibunya senilai Rp 25 juta.

Baca Juga: Tukang Bongkarnya Cuma Dibayar Rp 125 Ribu, Rumah Mewah di Kedoya Ini Habis Dipreteli Maling, Ini Modusnya

Uang yang masih tersisa banyak itu juga digunakan untuk membeli peralatan elektronik, gawai, kamera, serta bersenang-senang.

Pelaku pencurian dan penggelapan barang perusahaan ini pun dijerat dua pasal, yakni 363 KUHP ancaman penjara 7 tahun dan 372 KUHP ancaman penjara 4 tahun. (*)