Find Us On Social Media :

Bikin Resah Masyarakat, Marak Kasus Remaja Nekat Cegat Truk Melintas Untuk Konten, Begini Kata Psikolog

Ilustrasi Truk Gandeng

Diia mengatakan, jika usia belasan tahun merupakan remaja awal yang secara psikologis memiliki ikatan pertemanan yang lebih kuat nih dibanding ikatan dengan dengan keluarga, "Ikatan komunitasnya remaja (awal) itu kuat, benar-benar seperti magnet buat mereka dibanding dengan keluarga," kata Hening.

Ikatan pertemanan yang sangat kuat ini pada akhirnya membentuk perilaku remaja, "Kemudian model geng-nya seperti apa, itu akan menjadi contoh bagi remaja ini."

Hening juga menjelaskan, proses ikatan pertemanan yang kuat muncul karena alasan mencari jati diri dan situasi remaja yang cenderung labil.

Baca Juga: Sebulan Turun hingga 6 Kg, Tantri Kotak Bagikan Tips Ampuh Diet Sesudah Melahirkan: Beneran Nggak Berasa Lagi Diet

Semisal berantem dengan orang tua sehingga menciptakan kondisi rumah yang tidak kondusif, maka pelariannya ya ke luar rumah.

"Ke luar itu (pertemanan) juga tergantung. Kalau komunitasnya positif, akan membentuk mereka menjadi positif. Kalau kebetulang gengnya negatif, nekat-nekatan dan sebagainya, itu akan mengubah pola pikir si remaja ini," jelas dia.

Selain itu, dia menjelaskan tentang sistem pembentukan saraf otak pada remaja, "Sistem saraf belum terbentuk sempurna dan baru terbentuk sempurna itu usia dewasa, usia 20 tahun ke atas" ungkap Hening.

Baca Juga: Pantas Kaesang Pangarep Jadi Rebutan, Ahok Ungkap Bisnis Putra Bontot Jokowi Kini Makin Menggurita: Mas Gibran Sudah Ngomong

Nah, pembentukan sistem saraf yang belum sempurna pada remaja ini, pada akhirnya menyebabkan remaja sulit untuk berpikir jauh ke depan.

"Jadi, risiko itu dia enggak mikirin. Yang penting saya mau lakukan, saya berani nekat. Nekat bener," kata dia.