Find Us On Social Media :

Rasa Kemanusiaannya Gak Ada, Majikan di Surabaya Ini Setrika Tubuh hingga Paksa ARTnya Makan Kotoran Kucing, Korban: Saya Pikir Bercanda, Ternyata Beneran Dikasih Makan Tahi

Ilustrasi kekerasan.

EAS yang mengira ucapan sang majikannya itu hanya bercanda sama sekali tak menyangka bahwa hal itu ternyata benar adanya.

"Saya pikir itu bercanda, ternyata beneran, saya dikasih makan sama tahi kucing," tutur EAS.

Sedangkan untuk bukti kekerasan fisik yang dialami, EAS menyebut punggungnya dipenuhi luka lebam yang mirip pukulan benda tumpul.

Baca Juga: Ingat Bapak yang Nangis di Bandara Tunggui Anak Istri Penumpang Sriwijaya Air SJ-182? Rumahnya Kemalingan Usai Keluarga Menghilang, Tabung Gas Hingga Dorongan Bayi Digasak Pencuri

Ia menyebut bahwa dirinya kerap kali mendapat pukulan di bagian punggung saat bekerja, mulai 3 bulan terakhir sebelum dimasukkan ke Liponsos.

"Ini punggung saya juga sudah diobati. Katanya tulang yang sebelah kanan masih bisa diperbaiki. Ini bekas dipukul 3 atau 4 bulan yang lalu," kata dia.

Upah Tak Dibayar

EAS mengaku telah bekerja selama hampir 13 bulan di rumah majikannya itu.

Ia mendapat pekerjaan itu oleh seorang perantara.

Baca Juga: Biadab, Pencuri Ini Tega Bobol Rumah Korban Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 dan Garong Tabung Gas Sampai Galon Air Milik Almarhum, ART Bongkar Fakta Ini

Saat itu, EAS dijanjikan digaji sebesar Rp1,5 juta per bulan.

Namun, ia mengaku hanya menerima upah sekali saja. Bahkan akhirnya EAS dibawa ke Liponsos Keputih, Surabaya.