Find Us On Social Media :

Rasa Kemanusiaannya Gak Ada, Majikan di Surabaya Ini Setrika Tubuh hingga Paksa ARTnya Makan Kotoran Kucing, Korban: Saya Pikir Bercanda, Ternyata Beneran Dikasih Makan Tahi

Ilustrasi kekerasan.

Majikannya beralasan bahwa ia telah mengalami gangguan jiwa.

EAS berharap mendapat keadilan dan memperoleh haknya sebagai pekerja.

Ia juga meminta agar anaknya yang kini berusia 10 tahun dan masih berada di rumah majikannya itu bisa dijemput dan kembali bersama dirinya.

Baca Juga: 17 Tahun Mengabdi Sebagai ART, Wanita Ini Tak Kuasa Menahan Tangis saat Dihadiahi Rumah Dua Lantai oleh Artis Cantik, Begini Kisahnya

"Anak masih ada di sana umur 10 tahun, cewek. Harapan saya, anak saya langsung dikeluarkan dari situ. Aku enggak mau anakku tinggal di situ lagi," ujar dia.

Tanggapan anggota DPRD dan polisi

Kasus yang dialami EAS tersebut didengar oleh Wakil Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno.

Ia pun langsung mendatangi Liponsos dan menemui EAS. Politisi PDI Perjuangan ini pun prihatin dengan kondisi EAS.

Baca Juga: Guru Ngaji di Cibinong Meregang Nyawa di Tangan Suami ART, Anak-anak Bunda Maya Berhasil Selamat Tanpa Ketahui Nasib Tragis Sang Ibu, Polisi: Pelaku Tahunya Korban Aja

"Punggungnya masih sakit, pahanya bekas setrika melepuh, punggung lecet karena dipukul. Disuruh makan kotoran, itu kata ART, ini sungguhan," kata Anas.

Setelah menjenguk kondisi EAS, Anas mengaku cukup prihatin dengan kondisinya. Ia berjanji akan membantu mengawal kasusnya hingga tuntas.