Find Us On Social Media :

Jadi Tonggak Berdirinya NKRI, Inilah Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan, Berikut Maknanya

Memperingati Hari Lahir Pancasila, Yuk Pahami Makna Lambang Pancasila

Gridhot.ID - Pada hari ini 1 Juni 2021 masyarakat Indonesia sedang memperingati Hari Lahirnya Pancasila.

Pancasila patut diperingati karena merupakan dasar negara.

Artinya Pancasila menjadi pedoman untuk mengatur penyelenggaraan negara dan kehidupan bangsa.

Baca Juga: Sultan Memang Beda, Nagita Slavina Merengek Ngidam Minta Dibelikan Villa Rp 200 Miliar, Raffi Ahmad Bingung Sendiri Pilih Belikan Jet Pribadi ke Istrinya

Dilansir dari Kompas.com, Pancasila sebagai dasar negara mempunyai fungsi kedudukan sebagai kaidah negara yang fundamental atau mendasar.

Oleh karena itu, Pancasila bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapapun.

Makna Pancasila sebagai dasar negara antara lain:

Baca Juga: Sekalinya Posting Foto Bisa Buat Deg-deg Ser, Irwan Mussry Mendadak Pamer Potret Mesranya Bareng Maia Estianty Pakai Kata-kata Romantis, Netizen: Bikin Para Istri Megap-megap

1. Pancasila sebagai dasar untuk menata negara yang merdeka dan berdaulat.

2. Pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan perangkat negara dan mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 alinea empat.

3. Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi pedoman kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari.

Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia, penerapan Pancasila sebagai dasar negara yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tidak serta berjalan mulus.

Dikutip Gridhot.ID dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan ideologi lain pada masa awal kemerdekaan:

Baca Juga: Baru Terungkap Penyebab Aurel Hermansyah Keguguran, Istri Atta Halilintar Ditegur Dokter: Aurel Jangan...

1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Pada 18 September 1948 terjadi pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso di Madiun, yang merupakan pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka.

Pemberontakan tersebut bertujuan untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.

Mereka ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan paham komunis.

Baca Juga: Pernikahan Sudah di Depan Mata, Rizky Billar Justru Ungkap Lesti Kejora Sebenarnya Bukanlah Tipe Wanita Idamannya: Beda Sama Mantan-mantan

Namun pemberontakan PKI mampu digagalkan oleh Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Sukarno dan pimpinan PKI Muso tewas ditembak dan menangkap tokoh-tokoh lainnya.

2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Pemberontakan DI/TII berlangsung pada 7 Agustus 1949 di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

Mereka ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengam syari'at Islam. Bahkan ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII).

Upaya bangsa Indonesia menumpas pemberontakan tersebut memakan waktu cukup lama.

Kartosuwiryo dan para pengikutnya baru bisa ditangkap pada 4 Juni 1962.

Baca Juga: Ragukan Baihaqqi Syaki Ramadhan Sebagai Anak Kandungnya, Rizki DA Tetap Ngebet Bawa Bayi Nadya Mustika ke Jakarta, Ini Alasannya

3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan RMS dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil.

Tujuan pemberontakan RMS adalah untuk membentuk negara sendiri yang didirikan pada 25 April 1950, yang meliputi pulau-pulau seperti Seram, Ambon, dan Buru.

Pada November 1950, RMS di Ambon dapat dikalahkan oleh tentara Indonesia, pemberontakan di Seram masih berlanjut hingga Desember 1963.

Baca Juga: Bikin Warganet Curiga Setengah Mati, Terkuak Gelagat Tak Biasa Ayu Ting Ting ke Andre Taulany Jauh Sebelum Dirangkul Mesra Sang Komedian, Netizen: Dulu Sama Raffi Caranya Gitu Juga

Kekalahan di Ambon berujung pada pengungsian pemerintah RMS ke Seram, kemudian mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda pada tahun 1966.

4. Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)

Permesta atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual pada 1957-1958.

Pemberontakan tersebut terjadi di Sumatera dan Sulawesi ini merupakan bentuk koreksi untuk pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Sukarno karena Sukarno tidak bisa lagi diberikan nasihat dalam menjalankan pemerintahan sehingga terjadi ketimpangan sosial.

Pemerintah pusat dianggap telah melanggar undang-undang, pemerintahan yang sentralistis, sehingga pembangunan di daerah menjadi terabaikan.

Baca Juga: Cukup Lulusan SMA, Penjaga Tahanan dari Kementerian Hukum dan HAM Punya Gaji Menjanjikan, Berikut Daftar Tunjangannya yang Seabrek

5. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

APRA merupakan milisi yang didirikan oleh Kapten KNIL Raymond Westerling pada 15 Januari 1949.

Gerakan APRA bertujuan untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara-negara RIS.

APRA melakukan pemberontakan pada 23 Januari 1950 dengan menyerang dan menduduki Bandung serta menguasai markas Staf Divisi Siliwingi, bahkan berencana akan menyerang Jakarta.

Baca Juga: Sampai Dijuluki Anak Mahal, Tingkah Hedon Putri Nia Ramadhani Saat Pesan Makanan Terbongkar: Harganya Kayak Gaji Susternya

Namun usahanya mampu digagalkan oleh APRIS yang mengirimkan pasukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan peristiwa ini semakin mempercepat pembubaran RIS dan kembali ke bentuk NKRI pada 17 Agustus 1950.(*)