Bendera Palestina tergantung di sepanjang sisi rumahnya dan empat ruang tamunya dinamai menurut kota-kota Palestina yang modern dan bersejarah.
Yakni Yerusalem-Hebron, Jaffa-Haifa, Nablus-Gaza dan Nazareth-Bethlehem.
Rumah Masri biasanya penuh dengan tamu.
“Saya membangun rumah ini untuk dinikmati semua orang Palestina."
"Jadi saya menjamu mereka dan orang luar kapan pun saya bisa," katanya.
Dilansir dari pada Jumat (11/6/2021), Masri, lahir pada tahun 1934, dibesarkan di lingkungan kelas menengah dengan dua saudara perempuan dan delapan saudara laki-laki.
Ibunya menanggung beban membesarkan dia dan saudara-saudaranya karena ayahnya, yang adalah seorang pengusaha dan mukhtar (pemimpin lokal), meninggal ketika dia berusia dua tahun.
Ketika membesarkan dirinya dan saudara-saudaranya, ibunya menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama.