Find Us On Social Media :

Nasibnya Masih Belum Jelas, Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak dan Remaja Dipastikan Butuh Waktu Lama, Kemenkes Sementara Tangani dengan Ini

Empat varian berkumpul di Jakarta, sehingga mengakibatkan angka pagebluk Covid-19 melonjak. Apakah dosis vaksinasi ketiga menjadi jawabannya?

Agar mendapat rekomendasi yang sesuai dan komprehensif, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization) untuk pemberian vaksin pada kelompok usia tersebut.

Untuk vaksin Sinovac, hasil awal uji klinis fase 1 dan 2 menunjukkan vaksin ini dapat memunculkan respons imun pada tubuh anak usia 3-17 tahun. 

Pemberian vaksin Sinovac untuk kelompok anak juga sudah disetujui di China. Sebagian besar efek sampingnya adalah ringan.

Baca Juga: Menghilang dari Ikatan Cinta, Ayya Renita Sebut Badannya Nyeri Semua Gara-gara Hal Ini, Sang Pemeran Miss Kiki Kini Mendadak Minta Tolong

Sementara uji vaksin Pfizer oleh FDA telah keluar dan dapat diberika  dosisnya untuk anak usia 12-15 tahun.

"Kita juga melakukan studi bagaimana treatment pemberian vaksin di bawah usia 18 tahun," kata Menkes lagi.

Meski begitu, melansir CNN, Dr. Amy Edwards, direktur medis asosiasi Pediatric Infection Control di UH Rainbow Babies and Children's Hospital di Cleveland mengatakan, jika semua orang dewasa mau dan pasti mendapatkan vaksin Covid-19, mungkin anak-anak tidak perlu divaksinasi.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Asal Jeplak Ngaku Mirip Artis Korea, Ayah Rozak Lontarkan Sumpah Serapah Usai Putrinya Dihujat: Tempatnya Neraka Jahanam!

"Namun, kita tahu bahwa banyak orang dewasa tidak akan divaksinasi, dan itu membuat beberapa anak rentan, itulah mengapa mereka membutuhkan vaksin Covid-19," ujarnya.

Senada dengan Edwards, dikutip dari Kompas.com, Dr. Claire Boogaard, dokter anak dan direktur medis program vaksin Covid-19 di Children's National, AS juga setuju pentingnya anak-anak mendapatkan vaksin Covid-19.