Find Us On Social Media :

Bikin Syok hingga Tak Mampu Beri Komentar, Ahli Temukan Fakta di Luar Nalar Saat Bedah Jasad Pasien Covid-19, Sebut Ada Kemiripan dengan Wabah Ini

(ilustrasi) Jenazah korban Covid-19. Kabarnya Singapura telah melakukan otopsi mayart korban Covid-19.

Pria yang diotopsi di Beijing itu memiliki gejala awal pada 14 Januari kemudian meninggal dua minggu kemudian.

Setelah itu dia mendonasikan tubuhnya untuk bahan penelitian jika dirinya meninggal, namun akhirnya dia benar-benar tewas.

Kemudian setelah ilmuwan melakukan peneliti dengan otopsi temukan pada alveoli di kedua paru-parunya mengalami kerusakan.

Baca Juga: Namanya Terseret Isu Pelanggaran Protokol Kesehatan, Natasha Wilona Klarifikasi Soal Kondisinya yang Diduga Ngotot Pemotretan Saat Positif Covid-19: Semoga Tak Ada Lagi yang Menggiring Fitnah

Juga ditemukan cedera pada hatinya yang kemungkinan disebabkan oleh virus corona.

Ada kerusakan yang kurang substansial pada jaringan jantung, menunjukkan bahwa infeksi "mungkin tidak secara langsung merusak jantung."

Peneliti mengatakan, bahwa pengobatan antiinflamasi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak boleh secara rutin digunakan di luar uji klinis.

Baca Juga: Bakal Dijadikan Syarat Bepergian Selama Pandemi, Pemerintah Wajibkan Masyarakat Cetak Sertifikat Vaksin Lewat Aplikasi PeduliLindungi, Berikut Caranya

Wa Fu-sheng dan Zhao Jingmin dua rekan penulis itu tidak mampu menghadapi kometar lebih lanjut.

Tapi mereka mencatat dalam penelitian ini bahwa tidak ada patologi yang ditemukan, sebelum kasus virus corona.