Find Us On Social Media :

Nyesel Baru Tahu Sekarang, Ahli Peringatkan Tak Panaskan Daging Lebih dari Satu Kali, Ternyata Begini Cara yang Benar

Idul Adha identik dengan daging, ini dia 6 dampak buruknya makan terlalu banyak

GridHot.ID - Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah di Indonesia jatuh pada Selasa (20/7/2021).

Melansir Tribunnews.com, Idul Adha juga disebut sebagai hari raya kurban, di mana bagi umat Islam yang mampu akan berkurban baik sapi, domba, hingga unta.

Umumnya, di Indonesia hewan yang dikurbankan adalah sapi dan kambing.

Baca Juga: Tips Jitu Bakar Daging Kurban Supaya Empuk dalam Waktu Singkat, Tak Perlu Lama-lama Kipasin Jika Pakai Cara Ini

Hewan kurban lantas disembelih dan dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat.

Biasanya, daging pun kemudian diolah menjadi berbagai jenis makanan lezat.

Akan tetapi, dilansir dari Nakita.id, tampaknya kita harus berhenti memanaskan daging lebih dari satu kali jika tidak ingin bahaya kesehatan mengintai.

Baca Juga: Para 'Jagal' Idul Adha Wajib Taati Prokes, Ahli Biologi Molekuler Ini beberkan Soal Kemungkinan Penularan Virus Covid-19 Lewat Daging Kurban

Kalian juga disarankan untuk memasak daging dalam porsi kecil kemudian dihabiskan.

Ketimbang memasak banyak kemudian harus melewati proses pemanasan berkali-kali agar daging tidak bau.

Bukan tanpa alasan, ternyata ini sebab memanaskan daging lebih dari satu kali sangat tidak disarankan.

Melansir dari Kompas.com, asisten ahli teknologi pangan dan nustrisi dari Unika Atma Jaya, Rianita Pramitasari STP Msc, mengingatkan kalau memanaskan daging hanya boleh dilakukan satu kali. Kenapa?

1. Daging bisa menjadi keras

Pada saat memasak daging, cara terbaik untuk mengetahui tingkat keempukannya adalah dengan dikunyah.

Baca Juga: Dijaga Ketat oleh 6 Petugas dalam 24 Jam, Sapi Kurban Jokowi di Surabaya Diperlakukan Istimewa Begini Sebelum Disembelih: Agar Nyaman dan Bahagia

Namun, tahukah Moms kalau daging akan mengeras apabila berulang kali dipanaskan?

"Teksturnya (daging matang) akan berubah menjadi lebih keras akibat perubahan struktur protein," ujarnya.

2. Nilai gizi berkurang

Apabila masakan daging dipanaskan lebih dari satu kali, itu bisa mengurangi nilai gizinya.

Baca Juga: Resep Sate Kambing Kecap Pedas, Bisa Digunakan untuk Mengolah Daging Kurban di Hari Raya Idul Adha, Begini Caranya

Pemenuhan gizi yang baik juga akan membantu imunitas tubuh berjalan dengan baik dan membuat kita sehat selalu.

"Jika berulang (pemanasan daging matang), maka nilai gizi di dalam daging akan berkurang akibat pemanasan, seperti vitamin dan mineral," kata Rianita.

3. Aroma berubah

Ketika daging dipanaskan berulang-ulang, maka aromanya akan berubah.

Daging yang diolah dengan rempah tidak boleh dipanasi lebih dari satu kali karena akan merusak aromanya.

"Aromanya pun dapat berubah akibat oksidasi komponen-komponen volatil seperti asam lemak dan senyawa karbonil yang terkandung dalam daging," jelasnya.

Baca Juga: Dapat Pengganti Grandong yang Beratnya 1,3 Ton, Atta Halilintar Siap Kurban dengan Sapi Jumbo yang Lebih Berat, Harganya Lebih Mahal dari Mobil LCGC!

Lantas bagaimana cara yang benar?

Dari pada memanaskan olahan daging matang berulang kali, lebih baik untuk menyimpan daging yang sudah dimasak dalam per porsi makan.

"Sehingga akan langsung habis dimakan dalam satu waktu setelah pemanasan kembali," ujarnya.

Artinya, tidak harus memanaskan semua sisa daging dalam sekali waktu. Hanya, satu porsi wadah untuk sekali makan saja.

Baca Juga: Seakan Tak Mau Kalah dari Pemiliknya yang Dijaga Paspampres Tiap Waktu, Sapi Kurban Presiden Jokowi Punya 6 Pengawal Khusus yang Berjaga 24 Jam Penuh, Ternyata Ini Alasannya

Sehingga, sisa daging di porsi wadah simpanan lainnya bisa dipanaskan hanya satu kali pemanasan saja juga, dan tidak terjadi pemanasan berulang-ulang kali.(*)