Find Us On Social Media :

Gusar dengan Gerakan Latihan Militer Gabungan AS - Korsel, Adik Kim Jong Un Naik Darah hingga Beri Ancaman Ini ke Penjuru Semenanjung Korea

Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara

Gridhot.ID - Baru-baru ini Amerika Serikat bergerak cepat melakukan latihan militer besar-besaran untuk menghadapi ancaman lawan.

Disebut sebagai latihan militer terbesar, Angkatan Laut AS siap beraksi di 17 zona waktu berbeda di muka bumi, mulai dari Laut Hitam di Eropa, hingga Laut China Selatan di Asia.

Dilansir dari Kontan.co.id, laporan yang dirilis Komando Pasukan Armada AS hari Selasa (3/8/2021), menyebutkan bahwa latihan besar-besaran dimaksudkan untuk menyempurnakan bagaimana menyinkronkan operasi maritim di beberapa armada untuk mendukung pasukan gabungan.

Baca Juga: Total Rp 947,5 Miliar Dikeluarkan Demi Para Karyawan, Subsidi Gaji Rp 1 Juta Akhirnya Cair, Sri Mulyani Larang Perusahaan Lakukan Aksi Fatal Ini

"Latihan Skala Besar (LSE) lebih dari sekadar latihan, ini memanfaatkan kekuatan tempur terintegrasi dari beberapa kekuatan angkatan laut untuk berbagi sensor, senjata, dan platform di semua domain di lingkungan yang diperebutkan, secara global," ungkap Laksamana Christopher W. Grady, komandan, Komando Pasukan Armada AS, seperti dikutip Sputnik News.

Latihan ini akan berlangsung hingga 16 Agustus 2021 dan berlangsung di 17 zona waktu yang berbeda di berbagai penjuru dunia.

Pejabat tinggi Korea Utara pun juga membeberkan bahwa negaranya juga siap memberi ancaman baru menyusul latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang akan digelar pekan ini.

Sesuai jadwal, AS dan Korea Selatan akan memulai latihan militer awal pada hari Selasa (10/8/2021).

Baca Juga: Nelangsa Sempat Tunda Pernikahannya Karena PPKM, Kini Terkuak Isi Perjanjian Pranikah Lesti Kejora dan Rizky Billar, Isinya Apa?

Korea Utara telah beberapa kali mengingatkan bahwa latihan tersebut akan menghambat kemajuan dalam meningkatkan hubungan antar-Korea.

Dilansir Reuters dari KCNA, Kim Yo Jong mengatakan bahwa latihan tersebut adalah tindakan yang tidak diinginkan dan akan merusak diri sendiri, serta mengancam rakyat Korea Utara dan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.

"AS dan Korea Selatan akan menghadapi ancaman keamanan yang lebih serius dengan mengabaikan peringatan berulang kami untuk melanjutkan latihan perang yang berbahaya," ungkap adik Kim Jong Un.

Dia menuduh Korea Selatan melakukan manuver yang berbahaya karena melanjutkan latihan tak lama setelah hotline antara Pyongyang dan Seoul dihubungkan kembali dalam upaya untuk meredakan ketegangan.

Baca Juga: Dikira ABG Padahal Usianya Sudah 41 Tahun, Farah Quinn yang Temani Anaknya ke Sekolah Buat Guru Gagal Fokus, Ternyata Begini Penampilannya

Sebagai respons, Korea Utara dikabarkan akan menggagalkan upaya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membuka kembali kantor penghubung.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Senin (9/8/2021) bahwa waktu, skala, dan formasi latihan belum dipastikan. Pasukan AS yang berbasis di Korea juga belum memberikan komentar.

Dalam beberapa tahun terakhir skala latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan telah diperkecil demi melunakkan hati Korea Utara agar mau melanjutkan pembicaraan denuklirisasi.

Baca Juga: Tak Ada Ampun Hingga Ingin Penjarakan Orang Tua KD, Laporan Ayah Rozak Soal Haters Ayu Ting Ting Diisukan Ditolak Polisi, Benarkah?

Korea Utara merasa tindakan militer AS serta berbagai upaya diplomasinya hanyalah kedok untuk melakukan agresi di semenanjung Korea.

"Korea Utara akan meningkatkan upaya pencegahan mutlak, termasuk kemampuan serangan pre-emptive yang kuat, untuk melawan ancaman militer AS yang terus meningkat," lanjut Yo Jong.

Dia juga menegaskan bahwa saat ini sangat penting bagi Korea Utara untuk membangun kekuatan untuk menahan ancaman eksternal dengan kuat.(*)

Baca Juga: Hot News! Bersumpah Seret Nikita Mirzani ke Penjara, Abdul Malik Kehilangan Pekerjaan Sampai Dapat Ancaman Gara-gara Pesan Ini