Find Us On Social Media :

Resmi Jadi Perdana Menteri Malaysia yang Baru, Ismail Sabri Sudah Harus Jalani Tugas Berat Atasi Lonjakan Kasus Covid-19 dan Kemrosotan Ekonomi, Ini Harapan Utama Sang Raja

Ismail Sabri, PM Malaysia yang baru

 

Selain itu juga di tengah meningkatnya kemarahan publik atas penanganan krisis kesehatan.

Pengangkatan Ismail mengembalikan peran perdana menteri Malaysia ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang pernah berkuasa lama di Malaysia, sebelum tersandung dalam pemilihan umum 2018 karena kasus korupsi.

Ismail Sabri, 61 tahun, memperoleh dukungan mayoritas tipis, dengan dukungan 114 dari 222 anggota parlemen, kata istana dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Hot News! Lawan Jadi Kawan, Negeri Beruang Merah Mendadak Bermanuver Dukung Penuh Aksi Taliban, Ini Motifnya

"Raja berharap krisis politik segera berakhir dan anggota parlemen dapat mengesampingkan agenda politik mereka. Rakyat tidak boleh dibebani oleh krisis politik yang tak berkesudahan saat ini," kata istana seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Raja Malaysia mengatakan, perdana menteri baru harus menghadapi mosi tidak percaya di parlemen untuk membuktikan dukungan mayoritasnya segera setelah pengangkatannya.

Ismail Sabri akan menjadi perdana menteri ketiga Malaysia sejak pemilihan umum 2018, setelah UMNO menarik dukungannya untuk Muhyiddin bulan lalu, dengan alasan kegagalannya mengelola pandemi.

Di pemerintahan Muhyiddin, Ismail Sabri termasuk di antara menteri yang ditugasi membingkai tanggapan Malaysia terhadap pandemi dan mengambil alih pada saat kasus infeksi virus corona dan kematian harian menduduki peringkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara itu.

Baca Juga: Terkuak, Tak Hanya Aniaya Ryan Jombang, Habib Bahar Disebut Sayat Tangan Sang Pembunuh Berantai dengan Tulisan Ini