Find Us On Social Media :

Balik Ingkari Hak-hak perempuan, Taliban Buka Sekolah Afganistan Tanpa Murid Putri, Ini Dalih Taliban

Ilustrasi penyamaran tentara SAS Inggris mengelabuhi Taliban.

Dia menuturkan setiap hari, dia bangun dan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri mengapa dia masih hidup.

"Apakah saya harus diam saja di rumah dan menunggu seseorang mengetuk dan melamar saya? Apakah ini hidup menjadi perempuan?" keluhnya.

Sementara orangtuanya mengatakan, ibunya dulu buta huruf sehingga ayahnya terus-menerus mengejeknya. Karena itulah, dia tak ingin anaknya seperti ibunya.

Baca Juga: Pertama Kalinya Terlihat di Bandara, BTS Pamerkan Paspor Diplomatiknya untuk Terbang ke New York, Ternyata Ini Fungsinya

Murid putri lain, berusia 16 tahun dan tinggal di ibu kota Kabul mengungkapkan hidupnya kini sangat hampa.

Dia mengaku cita-citanya menjadi dokter. Tetapi, peraturan baru Taliban membuat impiannya tersebut kandas.

"Saya kira mereka tak ingin wanita diedukasi. Bahkan jika mereka membuka sekolah lagi," ujar siswi yang tak disebutkan namanya itu.

Awal pekan ini, milisi mengumumkan perempuan boleh kembali ke universitas. Namun syaratnya harus dipisah dan mengenakan niqab.(*)

Baca Juga: Sudah Move On dari Alvin Faiz, Larissa Chou Siap Menikah Tahun Depan, Umi Rania Beberkan Sosok Calon Suaminya: Agamanya Bagus, Cukup Dewasa