Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kekuasaannya Bagai Bawa Derita, Taliban Disebut Lecehkan dan Intimidasi Staf PBB yang Bertugas, Ini Pengakuan Utusan Khusus

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 11 September 2021 | 05:13
People standing on a vehicle hold Taliban flags as people gather near the Friendship Gate crossing point in the Pakistan-Afghanistan border town of Chaman, Pakistan July 14, 2021. Picture taken July 14, 2021. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai
REUTERS/Abdul Khaliq Achakza

People standing on a vehicle hold Taliban flags as people gather near the Friendship Gate crossing point in the Pakistan-Afghanistan border town of Chaman, Pakistan July 14, 2021. Picture taken July 14, 2021. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai

Gridhot.ID - Kondisi Afghanistan memang masih mencekam.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya diketahui Taliban telah berkuasa setelah mereka berhasil menggulingkan pemerintahan Afghanistan hanya dalam waktu 10 hari.

Kini warga luar yang masih bertugas di Afghanistan hidup diliputi ketakutan.

Baca Juga: Putus Sekolah Sejak Kelas 2 SMP, Celine Evangelista Bongkar Fakta Dirinya Tak Pernah SMA, Ini Alasannya

Dikutip Gridhot dari Kontan, kantor Perwakilan PBB di Afghanistan melaporkan, banyak stafnya yang mendapat pelecehan dan intimidasi sejak Taliban mengambil alih negara tersebut.

Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons pada Kamis (9/9) mengatakan, tindakan tersebut banyak terjadi di kantor perwakilan mereka.

"Kami semakin khawatir dengan banyaknya insiden pelecehan dan intimidasi terhadap staf nasional kami. Kami akan terus melakukan segala kemungkinan untuk mendukung staf kami dan menjaga mereka dari bahaya," kata Lyons saat berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Baru Hirup Udara Segar Usai Tsunami Covid-19, India Kembali Ketar-ketir Kedatangan Wabah Virus Baru, Bawa Efek Lebih Mematikan dari Corona

Sejak Taliban berkuasa, PBB telah mencatat sejumlah aksi intimidasi terhadap pegawai-pegawai mereka, termasuk penjarahan dan penganiayaan fisik.

Kejadian tersebut bahkan telah tercatat sejak 10 Agustus, sebelum Taliban mulai berkuasa.

Atas tindakan kasar ini, Lyons mengakui, saat ini PBB tidak bisa melakukan pekerjaannya untuk rakyat Afghanistan dengan baik. Para pegawainya juga terus diliputi ketakutan dan tidak bisa bekerja dengan bebas.

"PBB tidak dapat melakukan pekerjaannya, pekerjaan yang sangat penting bagi rakyat Afghanistan, jika menjadi sasaran intimidasi, mereka khawatir dengan nyawanya dan tidak bisa bergerak dengan bebas," ungkap Lyons.

Source :Kompas.com kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 22

Latest

Popular

Tag Popular

x