Find Us On Social Media :

Tak Ada Riwayat Penyakit, Pendaki Gunung Lawu Tiba-tiba Alami Keram Perut Hingga Berakhir Meninggal Dunia Usai Temani Istrinya BAB, Tim SAR Bongkar Fakta Ini

Puncak Gunung Lawu diselimuti awan berbentuk seperti angin puting beliung. Penampakan awan di atas puncak Gunung Lawu terlihat jelas dari Kabupaten Magetan yang berada di sisi sebelah timur Gunung Lawu, Kamis (5/11/2020).

Gridhot.ID - Gunung Lawu membawa duka.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, seorang pendaki asal Karanganyar dilaporkan meninggal dunia saat sedang mendaki Gunung Lawu via Cemoro Kandang.

Tim yang bertugas mengevakuasi membagikan kronologi kejadiannya.

Baca Juga: Resmi Jadi Duda, Raiden Soedjono Ikhlas Serahkan Seluruh Harta pada Tyas Mirasih, Masalah Utama Dibongkar Kuasa Hukum

Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, semula Koco (45) bersama istri dan ketiga rekannya melakukan pendakian Gunung Lawu pada hari ini, Senin (20/9/2021) pukul 07.30 WIB.

Setibanya di sekitar pos bayangan atau atas Pos II Gunung Lawu, tiba-tiba Koco terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Mendapati kejadian itu, seorang rekannya lantas mengabarkan ke petugas di basecamp Gunung Lawu sekira pukul 12.00.

Baca Juga: Bikin Emak-emak Teriak Panik hingga Lari Pasang Badan, Viral Video Detik-detik Ustaz Abu Syahid Chaniago Diserang Pria Tak Dikenal Saat Pengajian, Begini Nasib Pelaku Usai Dihajar Jemaah

Koordinator Lapangan Operasi SAR Karanganyar, Febrian Kurnia P menyampaikan, tim diterjunkan untuk melakukan evakuasi setelah mendapatkan laporan tersebut.

"Informasi survivor belum sarapan sebelum mendaki. Sebelum pos bayangan mengalami keram perut, sesak nafas dan kehilangan kesadaran," katanya kepada Tribunjateng.com.

Tim pertama mulai melakukan pergerakan dan tiba di sekitar Pos Bayangan sekira pukul 12.30. Kemudian disusul tim medis dari PMI Karanganyar.

Setelah tiba di lokasi, tim medis kemudian mengecek kondisi survivor. Akan tetapi denyut nadi dari Koco mulai melemah.

"Tapi memang kondisi sudah tidak tertolong. Sempat pingsan," ucapnya.

Baca Juga: Kontroversi Dibalik Viralnya Grup 'Warkopi', Manajemen Warkop DKI Ungkap Alami Kerugian hingga Kena Teguran dari Rumah Produksi Ini

Dia mengungkapkan, sebenarnya Koco bukan kali pertama ini melalukan pendakian ke Gunung Lawu.

Akan tetapi mungkin karena kebiasaan tidak sarapan sehingga membuat kondisi fisik lemah.

"Kebetulan teman mendaki istrinya, saya konfirmasi tidak ada riwayat penyakit," jelasnya.

Febri menuturkan, tidak ada kendala dalam proses evakuasi.

Ada sekitar 70 potensi relawan yang terlibat dalam proses evakuasi.

Baca Juga: 30 Jam Jalan Kaki ke Distrik Kiwirok, Satgas Nemangkawi 4 Kali Terlibat Baku Tembak, Gerak Cepat untuk Pukul Mundur KKB Papua

Adapun evakuasi berlangsung sekitar 5-6 jam.

Berkaca dari kejadian ini, dia mengimbau kepada para pendaki supaya mempersiapkan kondisi fisik dan didukung peralatan lengkap mengingat saat ini musim pancaroba.

Apabila belum mengetahui medan, disarankan untuk membawa pendamping profesional.

Temani Istri BAB

Koco (45) warga Kabupaten Madiun Jawa Timur meninggal dunia saat melakukan pendakian ke Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Kandang Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Ditembak Sosok Misterius Usai Sholat Mahgrib, Sang Kakak Ungkap Reputasi Korban Sebagai Ustaz Tak Sembarangan, Bisa Pasang Susuk dan Aura

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari relawan, Koco melakukan pendakian bersama empat orang pada hari ini pukul 07.30.

Semula istri Koco hendak buang air besar dan meminta rombongan lainnya melanjutkan perjalanan.

Akan tetapi rombongan tetap menunggu. Sedangkan Koco menemani istrinya.

Setelah hendak menyusul rombongan, tiba-tiba Koco jatuh dan tidak sadarkan diri di Pos Bayangan atau atas Pos 2.

Baca Juga: Viral Pemuda Rekam Aksi Gantung Diri Saat Live TikTok, Polisi dan Kuasa Hukum Korban Cium Kejanggalan: Sejauh Ini Belum Ada Mengarah ke Pembunuhan

Anggota Anak Gunung Lawu (AGL), Budi menyampaikan, lima rombongan itu registrasi di Basecamp Cemoro Kandang tadi pagi.

"Kebetulan saya yang melayani (registrasi). Setelah bersih-bersih saya turun (ke Solo pukul 10.00).

Satu rekan ada yang bisa menelepon saya. Kondisi (korban) pingsan.

Teleponnya sekitar pukul 12.00," katanya kepada Tribunjateng.com pada Senin pukul 18.30.

Baca Juga: Hot News! Imbas Jaringan Internet Telkom Down di Beberapa Wilayah Indonesia, BKN Jadwal Ulang Pelaksanaan Tes SKD CPNS

Usai menerima laporan tersebut, Budi lantas berkoordinasi dengan Tim SAR Karanganyar dan PMI untuk mengevakuasi korban dari sekitar Pos Bayangan ke basecamp.

Lanjutnya, tim evakuasi mulai melakukan pendakian sekira pukul 12.30.

"Koco sempat tidak sadarkan diri sebelum meninggal dunia," jelasnya.

(*)