GridHot.ID - Istri Herry Wirawan berinisial NA angkat bicara terkait kasus keji yang dilakukan sang suami.
Melansir Tribunjateng.com, NA ternyata juga tengah hamil saat tiga korban lain mengndung.
Terungkap banyak kisah lainnya.
Dalam sebuah wawancara, NA akhirnya bercerita mengenai aksi biadab Herry Wirawan memperkosa belasan santriwati hingga hamil dan melahirkan anak.
Dilansir dari Tribunnewsbogor.com, baru terkuak, ternyata istri Herry Wirawan pernah memergoki suaminya sedang merudapaksa santriwatinya.
Kejadian tersebut disebutkan NA, istri Herry Wirawan terjadi tahun 2016.
Namun, entah kenapa melihat aksi keji suaminya tersebut, NA malah pilih bungkam.
Bahkan istri Herry Wirawan itu tutup mulut selama 5 tahun soal perbuatan keji suaminya.
Tindakan keji yang dilakukan Herry Wirawan sejak tahun 2016 silam itu mulai terendus publik usai laporan seorang wali santri ke Polda Jawa Barat pada Mei 2021.
Tak cuma satu dua korban, ternyata Herry Wirawan merudapaksa 13 santriwati.
Beberapa korban pun sampai hamil dan melahirkan bayi ulah bejat sang guru cabul tersebut.
Herry Wirawan juga memaksa para santriwati yang menjadi korban untuk merawat bayi mereka sendiri, padahal usia para korban masih belasan tahun.
Setelah 5 tahun bungkam, istri Herry Wirawan pun baru buka suara pasca suaminya ditangkap polisi.
Diakui NA, ia sudah mencurigai gelagat suaminya di tahun 2016.
Saat bangun tengah malam, NA tak melihat suaminya, Herry Wirawan di atas ranjang bersamanya.
Curiga, NA pun mencari Herry Wirawan ke semua sudut pesantren, namun tidak ada.
"Awal curiganya itu di tahun 2016. Jadi ada gerakan mencurigakan, pas bangun malam, kok bapak (Herry Wirawan) gak ada. Cari di luar gak ada," papar NA, istri Herry Wirawan dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Saeful Zaman, Kamis (23/12/2021).
Hingga kemudian, NA memergoki Herry Wirawan sedang merudapaksa seorang santriwati di kamar lantai 2.
"Saya coba cari ke atas. Saya mergoki mereka, tapi mereka dalam keadaan berbusana, anaknya berbusana, dianya (Herry) juga berbusana, sedang dalam kondisi gitu lah (dicabuli, read)," ungkap NA.
Istri Herry Wirawan pun sontak kaget.
Pasalnya, usia santriwati yang dirudapaksa Herry Wirawan itu masih duduk di bangku kelas 5 SD, sekira berusia 11 tahun.
Tak hanya itu, korban pertama Herry Wirawan itu ternyata sepupu dari sang istri.
"Itu saudara saya, memang dia ada di sana. Dia korban pertama, sepupu saya, adiknya mama," ungkap NA.
Mengetahui aksi kejinya pada santriwati dipergoki oleh istri, Herry Wirawan pun langsung menghampiri NA.
Kemudian, Herry Wirawan langsung menganiaya istrinya.
"Saya ditarik kepalanya, dipukul, telinganya juga ditarik," ungkap NA.
Merasa kesakitan, istri Herry Wirawan pun menangis histeris.
"Saya nangis. Kenapa kok bisa jadi kayak gini? Kan kasihan sama anak-anak," ungkap NA.
Melihat istrinya menangis, Herry Wirawan kemudian mengaku khilaf sudah melakukan aksi keji tersebut.
Sambil menangis, Herry pun minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa.
"Dia memang nangis, katanya dia khilaf, minta maaf gak akan diulangi lagi," ucap NA mengutip ucapan Herry Wirawan.
Mendengar permintaan maaf suami, NA pun mempercayai Herry Wirawan.
NA memilih melupakan kejadian tersebut dan tak pernah melaporkannya ke orangtua korban ataupun ke polisi.
Meski begitu, NA sering mengingatkan para santriwati untuk melapor padanya jika Herry Wirawan diam-diam datang ke pondok saat tengah malam.
"Besoknya saya antisipasi ke anak-anak. Kalau ada bapak ke atas, bilang ke ibu. Saya ngomong gitu tiap malam. Anak-anak iya iya aja," papar NA.
Ternyata, permintaan maaf Herry Wirawan pada istrinya itu bohong belaka.
Bahkan setelah dipergoki istri, Herry Wirawan kembali melakukan aksi serupa, yakni merudapaksa santriwatinya.
Hal tersebut baru diketahui istri Herry Wirawan setelah suaminya ditangkap polisi.
"Udah beberapa bulan enggak, ternyata kambuh lagi," ucap NA.
Para santriwati pun awalnya tak berani bicara pada istri Herry Wirawan.
Para korban baru buka suara setelah Herry Wirawan tertangkap.
Istri Herry Wirawan menduga ada beberapa alasan yang melatarbelakangi para santriwati ini tidak mengadu soal kelakuan guru mereka, Herry.
"Ternyata setelah dipergoki begitu, kata anak-anak ketika ibu tidur lelap, sering bapak kesini,"
"Gak tahu kenapa anak-anak gak bilang. Mungkin diancam atau apa gimana," ungkap NA.
"Saya juga deket sama anak-anak, takutnya anak-anak itu takut saya kecewa, makanya ngejaga perasaan saya," tambahnya.
Disebutkan korban, Herry Wirawan memang sempat mengancam para santriwati untuk tetap tutup mulut.
"Kalau enggak mau, saya diancam. Kalau kalian sayang sama ibu, sayang sama anak-anak ibu, gak boleh bilang," ujar NA mengutip keterangan korban.
"Jadi anak-anak juga ngejaga perasaan saya," pungkasnya. (*)