Find Us On Social Media :

Heboh Istilah Delmicron yang Disebut Varian Baru Gabungan Varian Delta dan Omicron, Epidemolog Indonesia Beberkan fakta-faktanya

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

Gridhot.ID - Kemunculan virus corona varian omicron telah membuat geger dunia.

Pasalnya, virus ini telah menyebar ke berbagai negara bahkan sudah terdeteksi menginfeksi sebagian orang.

Belum selesai masalah mengatasi varian omicron, kini muncul kabar soal kemunculan istilah delmicron.

Delmicron disebut sebagai varian baru gabungan antara varian Delta dan Omicron.

Baca Juga: Dijuluki si Rubah dari Asia, Berikut Deretan Fakta Unik Sosok Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia yang Berhasil Bawa Skuad Garuda Tembus Babak Final Piala AFF 2020

Istilah Delmicron dilontarkan oleh seorang anggota gugus tugas Covid-19 Maharashta India, Dr Shashank Joshi.

Dr Joshi menyebutnya untuk menggambarkan situasi varian Delta dan Omicron yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu.

Namun, Dicky Budiman, Epidemiolog Indonesia di Griffth University Australia, menegaskan istilah tersebut hoaks.

Dicky kepada Kompas.com, Minggu (26/12/2021) mengatakan, "Berita Delmicron itu hoaks ya."

Kemudian, Dicky menjelaskan beberapa fakta sebenarnya mengenai hoaks Delmicron yang disebut sebagai gabungan dua varian:

Baca Juga: Biasanya Dipuji, Sophia Latjuba Justru Banjir Hujatan Gegara Foto Ciuman dengan Suami Orang yang Nampang di Instagram, Eks Ariel NOAH Sampai Dikatai Wanita Murahan

1. Istilah Delmicron tidak terdaftar di GISAID

Dicky menyampaikan bahwa Delmicron yang disebut sebagai varian baru ini, tidak benar dan tidak ada datanya di GISAID.

GISAID Initiative sendiri adalah organisasi nirlaba yang membagikan data virus influenza dengan cepat melalui mekanisme yang unik karena dapat diakses siapa saja.

Termasuk dalam hal ini mengenai perkembangan varian baru dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Dicky mengatakan, "Delmicron itu lahir dari konspirasi yang menghubungkan atau mengaitkan antara varian Delta dan Omicron."

Baca Juga: Geser Posisi Hassanal Bolkiah dan Salman bin Abdulaziz Al Saud, Raja Thailand Tempati Posisi Pertama Sebagai Raja Terkaya di Dunia, Simak Deretan Aset Milik Maha Vajiralongkorn

2. Tidak ada perkawinan dua rekombinan

Dicky memastikan bahwa hingga kini, tidak ada varian yang terjadi atas perkawinan dua rekombinan dua varian Delta dan Omicron.

Dia mengatakan, "Yang baru ditemukan saat ini adalah perkawinan rekombinan antara varian Gamma dengan sub-turunan varian Delta, dan perkawinan rekombinan atas kedua varian ini pun masih kategori potensi saja."

Baca Juga: Baru Rayakan Anniversary Mendadak Beri Sinyal Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Kalina Ocktaranny Tulis Pesan Haru ke Azka Corbuzier: Maaf Tidak Ikuti Kata-katamu

3. Penamaan varian tidak berdasarkan huruf Yunani

Dicky menegaskan, kalau bicara varian baru, maka yang memberi nama adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bukan penemu varian tersebut.

"Dan itu penamaannya melalui atau berpatokan pada huruf Yunani, dan di huruf Yunani tidak ada delmicron. Jadi itu jelas hoaks tidak ada dasar rujukannya," tegasnya.

Baca Juga: Bucin Bak ABG, Ferry Irawan Rela Lakukan Hal Romantis Ini untuk Venna Melinda dan Calon Anak Tirinya: Momen Kebahagiaan

4. Bukan istilah lonjakan kasus akibat Delta dan Omicron

Di beberapa sumber pemberitaan juga menyebutkan Delmicron ini merupakan istilah yang merujuk pada lonjakan kasus infeksi akibat varian Delta dan varian Omicron.

Mengenai hal ini, Dicky kembali menegaskan, tidak bisa menggabungkan kedua nama itu sebagai istilah lonjakan kasus yang terjadi akibat dua varian yang berbeda.

"Kalaupun digunakan sebagai istilah lonjakan kasus, di mana di satu orang mendapat infeksi atau terinfeksi dua varian berbeda, tidak tepat juga," ucap dia.

"Jadi, namanya tidak jadi delgamma atau deltalfa, nanti membingungkan juga," kata dia.

"Artinya tetap ketika terinfeksi infeksi Alfa ya infeksinya Alfa, tapi penyakitnya sama tetap Covid-19," tambahnya.(*)

Baca Juga: Geram Sampai ke Ubun-ubun dengan Kelakuan Ibu Gaga Muhammad, Greta Irene: Masih Kurang Lo Renggut Laura dari Kita?