Find Us On Social Media :

Pasukan Paling Mematikan di Indonesia Pernah Dipimpinnya, Intip Sosok Pankogabwilhan III Letjen I Nyoman Cantiasa, KKB Papua Dijamin Lari Terbirit-birit

I Nyoman Cantiasa kini naik pangkat

 

Gridhot.ID - KKB Papua memang sudah sangat meresahkan warga sekitaran.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, beberapa kali aksi KKB Papua bahkan membuat warga sipil menjadi korban hingga meninggal dunia.

Terr yang diberikan KKB Papua membuat sosok yang satu ini marah besar.

Dikutip Gridhot dari Surya, gencar memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang meresahkan, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa kini dapat jabatan lebih mentereng.

Letjen TNI I Nyoman Cantiasa baru saja dimutai Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan kini menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III ( Pankogabwilhan III).

Profil dan biodata Letjen TNI I Nyoman Cantiasa juga bisa dilihat di akhir artikel ini.

Diketahui, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa sebelumnya menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari.

Ia dikenal begitu gencar memburu para KKB Papua yang sering membuat keonaran hingga menelan korban jiwa.

Seperti yang terbaru, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa menegaskan, ancaman hingga serangan nyata KKB Papua di wilayah Maybrat, tidak menyurutkan semangat perjuangan TNI dalam mempertahankan kedaulatan NKRI di tanah Papua Barat.

 Baca Juga: Belum Genap Sebulan Dinikahi Andri Irawan, Roro Fitria Santer Disebut Cuma Kawin Kontrak, Terungkap Fakta Sebenarnya

“Selangkah pun kami tak mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI,” tegas Pangdam XVIII/Kasuari, melansir dari kasuari18-tniad.mil.id.

Hal ini disampaikan Letjen TNI I Nyoman Cantiasa saat memberikan klarifikasinya terhadap penyerangan yang dilakukan oleh KKB Papua, di wilayah Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1/2022).

Mantan Danjen Kopassus itu juga mengutuk keras tindakan KKB Papua, serta berjanji tak akan berhenti memburu mereka.

"Kami mengutuk keras, dan akan tetap mengejar mereka sampai ke mana pun," tegas Cantiasa.

Untuk pengejaran pelaku, kata mantan Danjen Kopassus ini pihaknya tidak beri ampun.

"Untuk pelakunya kami tidak akan kasih ampun. Kami tetap tetap sesuai prosedur dan professional dalam penegakkan hukum," imbuhnya.

Tak lama setelah melontarkan pernyataan tegasnya itu, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa dimutasi menempati jabatan yang lebih mentereng, yakni Pankogabwilhan III.

Lantas, seperti apa profil dan biodata Letjen TNI I Nyoman Cantiasa?

Melansir dari Wikipedia, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa lahir 26 Juni 1967.

 Baca Juga: Pesimis hingga Anggap Diri Bukan Mantu Idaman, Luna Maya: Orang Tua Mana yang Mau Anaknya Pacaran Sama Gue?

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 21 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III.

Cantiasa merupakan lulusan terbaik Akmil tahun 1990 dan merupakan siswa dengan Karya Tulis Terbaik Dikreg XLI Sesko TNI T.A 2014.

Dia berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus).

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari.

Saat masih Kolonel, dia terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana merdeka pada tanggal 17 Agustus 2013.

Saat dia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.

Nyoman dan para prajurit Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya.

Tak cuma itu, Nyoman semakin yakin jika tugas ini takkan mudah.

Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera kelompok OPM.

 Baca Juga: Simak Arti Kedutan di Paha Kiri Menurut Primbon Jawa, Pertanda akan Bertemu Mantan!

Yang lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).

Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya berasal dari Inggris.

Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.

Setelah mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, Brigjen TNI Prabowo Subianto memerintahkan pasukannya untuk bergerak.

Kelompok OPM yang berada di bawah pimpinan Kelly Kwalik memberikan sejumlah tuntutan.

Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.

Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI.

Selain itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada OPM.

Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.

 Baca Juga: Saat Muda Pakai Susuk Agar Kebal, Aktor yang Lekat dengan Peran Antagonis Ini Sekarang Berubah Drastis Jadi Motivator Agama

Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.

Riwayat Pendidikan:

Akademi Militer (1990)Sesarcab InfKomandoSuslapa ISuslapa IIFree FallPenanggulangan Teror (Gultor)Suspa Intel AnalisSeskoad (2004)Sesko TNI (2014)Lemhannas

Riwayat Jabatan:

1. Letnan Dua s/d Kapten

Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/KostradDanki Yonif Linud 328 Dirgahayu/KostradDan Unit Den 81 Gultor / KopassusDansubtim 2 Den 81 Gultor / KopassusDantim Den 81 Gultor / KopassusDantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus

2. Mayor

Danseko PusdikpassusDansepara PusdikpassusLetnan KolonelPabandya Ops MakopassusDanyon 811/Sat-81/KopassusDandenma KopassusWaasintel Danjen KopassusWadansat-81/Kopassus (2010)

3. Kolonel

 Baca Juga: Sumpah Serapah Pemilik 4 Weton Ini Seperti Kutukan, Ucapannya Bisa Jadi Kenyataan Menurut Primbon Jawa

Dansat 81/Kopassus (2010)Danpusdikpassus[3] (2012)Pamen Ahli Bid. Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus (2013)Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI)[4] (2014)Danmentar Akmil (2015)[5]Danrem 163/Wirasatya (2015)

4. Brigadir Jenderal

Danrem 173/Praja Vira Braja[6] (2017)Kasdam XVII/Cenderawasih[7] (2017)

5. Mayor Jenderal

Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI (2018)Danjen Kopassus (2019)Pangdam XVIII/Kasuari (2020).

6. Letnan Jenderal

Pangkogabwilhan III (2022).

(*)