GridHot.ID - Maag adalah satu penyakit yang sering menyerang banyak orang tanpa pandang usia.
Seperi dilansir dari TribunJogja, gaya hidup yang tidak sehat dapat memicu datangnya penyakit maag.
Terutama kaitannya dengan pola makan yang tak teratur atau terlambat makan.
Kesibukkan yang dialami memang terkadang membuat kita terlambat untuk makan dan pekerjaan yang menumpuk akhirnya menimbulkan stres.
Sakit maag bisa datang kepada kita tanpa disadari sebelumnya dan bisa saja kita terkena penyakit maag di saat sedang sibuk menjalani rutinitas pekerjaan sehingga tidak dapat melakukan aktivitas seperti yang sewajarnya.
Maag atau gastritis adalah penyakit yang menyerang anggota tubuh bagian lambung.
Maag ini terjadi ketika kondisi lambung mengalami tingkat keasaman yang tinggi.
Akibatnya, lambung mengalami infeksi akibat bakteri yang bersarang di dalam lambung.
Maag dibagi menjadi dua, yakni maag kronis dan akut.
Penderita maag kronis sudah merasakan penyakit ini secara perlahan dari waktu ke waktu.
Sementara itu, penderita maag akut mengalami penyakit ini secara tiba-tiba.
Gejala
1. Rasa nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas. Rasa nyeri tersebut justru makin terasa setelah makan
2. Mengalami mual
3. Mengalami mual. Biasanya, munculnya muntah diawali dari rasa mual yang tak berkesudahan
4. Perasaan kenyang pada perut bagian atas setelah makan.
Penyebab
1. Infeksi bakteri
Infeksi Helicobacter adalah salah satu infeksi manusia yang paling umum di dunia. Menurut penelitian berbagai dokter, kerentanan terhadap bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit maag.
Bakteri ini bisa muncul dari berbagai kondisi, antara lain, pilihan gaya hidup kurang sehat, merokok, dan juga diet ketat.
2. Mengonsumsi penghilang rasa nyeri atau sakit
Banyak orang yang memilih mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri atau sakit ketika ia merasa tubuhnya tengah dilanda kesakitan.
Biasanya, obat-obatan tersebut terdiri dari aspirin, ibuprofen dan naproxven. Obat-obatan penghilang rasa sakit tersebut mampu memicu gastritis akut dan kronis.
Bahkan, penggunaan secara teratur pada obat-obatan tersebut justru akan mengurangi zat kunci yang fungsinya melindungi lapisan pelindung perut.
3. Usia
Orang yang usianya makin dewasa atau lebih tua memiliki risiko gastritis lebih tinggi.
Ini karena lapisan perutnya cenderung lebih tipis dibandingkan usia muda, dan orang lebih tua, umumnya cenderung memiliki infeksi H. pylori atau gangguan autoimun daripada yang lebih muda.
4. Konsumsi alkohol berlebih
Alkohol merupakan zat paling ampuh untuk mengiritasi dan mengikis lapisan perut. Sehingga konsumsi alkohol berlebih justru membuat perut lebih rentant terhadap cairan pencernaan.
Alkohol juga dipercaya sebagai pemicu utama terjadinya gastritis akut.
5. Stres dan tertekan
Menilik informasi dari Tribunnewswiki, penyebab utama seseorang yang sudah menjaga pola hidup sehat dan juga makannya, tetapi tetap terserang penyakit maag berasal dari pikirannya sendiri.
Seseorang yang tengah mengalami stres atau banyaknya pikiran yang dibebankan pada tubuhnya rentang mengalami penyakit maag.
Penderita maag yang tidak bisa mengatur dan menjaga emosinya dan cenderung lebih mudah tertekan dan memikirkan banyak hal akan rentan kambuh penyakit maag-nya.
Pengobatan
Pengobatan untuk sakit maag tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala.
Apabila gejalanya ringan, perubahan gaya hidup mungkin sudah bisa meredakannya.
Berikut adalah gaya hidup untuk mengatasi sakit maag.
1. Kurangi makanan berlemak dan pedas.
2. Kurangi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
3. Tidur setidaknya selama 7 jam setiap malam juga bisa membantu meredakan sakit maag ringan.
4. Dalam kasus sakit maag yang parah dan sering, dokter bisa meresepkan obat, seperti obat golongan antasida, antagonis reseptor H-2, dan inhibitor pompa proton (PPI).
5. Berolahraga secara teratur dan berhenti merokok.
(*)