Find Us On Social Media :

Semua Barang Jemaah yang Hilang Pasti Diganti Balik, Ini Sejarah Masjid Jogokariyan yang Unik, Cikal Bakalnya Berawal dari Koperasi Batik

Suasana depan Masjid Jogokariyan

Pembangunan Masjid Jogokariyan tak bisa dipisahkan dari peran penting para pengrajin batik dan tenun yang ada di sekitar situ.

Mereka yang tergabung dalam kelompok Koperasi Batik “Karang Tunggal” dan Koperasi Tenun “Tri Jaya” di awal bulan Jui 1966 telah berhasil membeli tanah wakaf seluas 600 m2.

Tanah itulah yang kemudian menjadi cikal bakal pembangunan masjid.

Para pengusaha batik dan tenun itu sebagian besar adalah simpatisan partai politik MASYUMI dan pendukung kegiatan dakwah Muhammadiyah.

Sebelumnya, para pelopor pembangunan masjid berpikir bahwa masjid itu akan lebih baik apabila dibangun di tempat yang strategis.

Baca Juga : Remaja Dihukum Guling-guling di Sungai Pembuangan Air Kotor Usai Tawuran : Berantem Seenaknya Aja!

Persisnya di perempatan yang ada di tengah-tengah Kampung Jogokariyan.

Meski begitu, rencana ini sempat mau gagal, lantaran tanah yang ada di situ sudah dimiliki orang lain.

Tapi setelah melalukan beberapa diskusi, masjid akhirnya bisa didirikan di tempat yang direncanakan.

Baca Juga : Soeharto Usir Bung Karno Usai Turunnya Supersemar : Segera Tinggalkan Indonesia Atau Undurkan Diri Sebagai Presiden

Pada tanggal 20 September 1965, dilakukan peletakan batu pertama di tanah tersebut.

Dan pada Agustus 1967, persis berbarengan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, Masjid Jogokariyan diresmikan.