Find Us On Social Media :

Buntut Panjang Benteng Keraton Kartasura Dijebol Demi Bangun Kos-kosan, Denda Rp 5 Miliar Sampai Maksimal Penjara 15 Tahun Ancam Siapapun yang Terlibat, Pembeli Ngaku Disuruh Pak RT

Tembok benteng Keraton Kartasura yang dijebol pemilik padahal merupakan cagar budaya dilindungi.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mendengar kabar tersebut pada Jumat (22/4/2022) malam.

Pada Sabtu (23/4/2022), ia langsung ke lokasi untuk melihat langsung situs peninggalan Keraton Kartasura tersebut.

Etik mengaku kecewa dengan peristiwa tersebut karena tembok benteng keraton tersebut sudah masuk dalam cagar budaya yang dilindungi.

"Tadi malam dapat berita ini saya bisa meluncurnya (ke lokasi) baru hari ini. Sebenarnya saya sangat kecewa sekali, menyayangkan kenapa selaku warga apalagi penduduk asli dari Kartasura tidak tahu sejarahnya yang ada di sini," kata Etik di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (23/4/2022).

Ia mengatakan pemilik lahan seharus memberitahu pihak kelurahan atau kecamatan sebelum menjebol tembok.

"Apalagi dia belum ada izin mendirikan tempat usaha. Makanya harus tanya dulu jangan asal gempur. Kalau sudah begini bagaimana? Saya sangat kecewa sekali," tutur dia.

Sebagai warga asli daerah seharusnya bisa ikut membantu pemerintah dalam mensosialisasikan keberadaan situs atau peninggalan sejarah dari Keraton Kartasura.

Baca Juga: Resmi Layangkan Somasi Usai Gaya Nyanyinya Dicibir Tri Suaka dan Zinidin Zidan, Andika Mahesa Bungkam Artis Cover: Orang Kaya Pemikirannya Gak Primitif

Selain itu ia juga mempertanyakan sertifikat tanah di dalam kawasan cagar budaya tersebut. Karena menurut dia, tanah dalam keraton tak bisa bersertifikat.

"Hanya menempati bangunan. Jadi magersari istilahnya. Kok dia bisa mempunyai sertifikat itu yang saya pertanyakan," ungkap Etik.

Karena itu, pihaknya akan menelusuri asal usul sertifikat tanah di dalam kawasan tersebut.

"Harapan kami nanti bisa diselesaikan sesuai dengan aturan yang ada. Jadi kami tidak bisa langsung iya memaafkan. Tapi ini benar-benar diselesaikan. Mereka mengembalikan mungkin tidak bisa. Batu batanya saja satu kilo lebih. Kita beli bata seperti itu tidak mungkin bisa ada di sini," ungkap dia.