Find Us On Social Media :

Neneng Umaya Nekat Tusuk Leher Selingkuhan Suaminya dengan Pisau Dapur dan Gunting Rumput, Pakar Psikologi Forensik Ungkap Analisa Mengejutkan Soal Pelaku: Dikhianati Itu Menyakitkannya Luar Biasa

Neneng Umaya yang murka gegara akan diceraikan suaminya mengaku eksekusi Dini Nurdiani sendirian. Begini peran suami Neneng.

Diketahui, seorang ibu muda berinisial NN (24) tega menghabisi nyawa DN (26) yang merupakan kekasih gelap suaminya, di kawasan Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (13/5/2022).

NN membunuh DN dengan cara menusuk leher serta perut selingkuhan suaminya itu dengan pisau dapur dan gunting rumput.

Diliputi amarah dan rasa cemburu, NN membabi buta menghabisi perempuan yang main mata dengan suaminya tersebut.

Dalam menjalankan aksinya, NN awalnya memancing korban dengan membuat janji untuk bertemu menggunakan ponsel sang suami yang diam-diam ia ambil.

Kemudian NN berpura-pura menjadi teman pacar DN saat bertemu di sekitar Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sebelum diajak ke lokasi kejadian dan membunuhnya.

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menuturkan, menarik untuk dinantikan bagaimana para pegiat perempuan, termasuk Komnas Perempuan, memotret aksi kejahatan terhadap perempuan yang dilakukan juga oleh perempuan.

"Bisa dibayangkan, dikhianati itu menyakitkannya luar biasa bagi si pelaku (NU). Banyak sudah riset tentang itu. Bahkan ada temuan bahwa sekitar separuh kasus bunuh diri di kalangan personel militer di Amerika Serikat disebabkan oleh per selingkuhan pasangan," kata Reza dikutip dari Wartakotalive.com, Senin (16/5/2022).

Baca Juga: Innalillahi, Keinginan Terakhir Neneng Anjarwati Sebelum Meninggal Dunia Bak Firasat, Ratu House Dangdut: Tuhan, Jangan Ambil Saya Dulu...

Hal itu kata Reza menunjukkan betapa kehilangan orang yang dicintai, bahkan bagi tentara sekalipun, terasa sangat pedih.

"Dengan cermatan psikologis yang seksama terhadap peristiwa possessive fury atau amarah dahsyat yang dilatari kecemburuan posesif dimaksud, tidak tertutup kemungkinan provocative defence bisa menjadi dalih yang terbenarkan," ujar Reza.

Parameternya menurut Reza adalah, pertama, pelaku melakukan pembunuhan semata-mata karena ada provokasi eksternal.

Kedua, relatif singkat jeda waktu antara gelegak amarah dan perilaku agresif.