Find Us On Social Media :

Sekutu Rusia Rapatkan Barisan, Padahal Perang Ukraina Belum Juga Selesai, Ancaman Baru dari Afghanistan Bikin Ketakutan

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko

Lukashenko mencatat bahwa partisipasi Belarus di Uni dengan Rusia dan di CSTO telah menyadarkan lawan potensialnya di Barat.

"Kalau tidak, saya khawatir perang panas akan meletus di Belarus. Omong-omong, mereka mencoba melakukannya pada tahun 2020," tambahnya.

Negara-negara Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) sendiri melakukan pertemuan yang berlangsung di Moskow pada hari Senin.

Melansir TASS, Senin (16/5/2022), menurut materi yang disiapkan untuk acara tersebut oleh Kremlin, para pemimpin negara-negara dalam CSTO akan membahas kerja sama militer dan biosekuriti yang lebih dalam selama KTT untuk menandai peringatan 30 tahun organisasi tersebut.

Negara-negara tersebut berencana "untuk membahas kerja sama militer yang lebih dalam dan interaksi yang lebih efisien pada seluruh rentang tantangan dan ancaman saat ini dan baru, termasuk yang berasal dari Afghanistan", menurut Kremlin.

Mereka juga akan fokus pada masalah biosekuriti.

Para pemimpin sebelumnya dilaporkan berencana untuk fokus pada peningkatan sistem keamanan kolektif mereka, potensi pemeliharaan perdamaian, dan mekanisme tanggapan cepat terhadap krisis, dengan memperhatikan pengalaman yang diperoleh organisasi tersebut selama operasi pemeliharaan perdamaiannya di Kazakhstan.

Baca Juga: Dirancang untuk Hancurkan Bom hingga Pesawat Tempur, Sistem Rudal IRIS-T SLM Bakal Jadi Andalan Ukraina Menantang Rusia, Tinggal Tunggu Jerman Memasoknya

CSTO adalah organisasi keamanan pasca-Soviet, yang saat ini menyatukan enam negara: Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Rusia, dan Tajikistan.

Perjanjian untuk mendirikan organisasi ditandatangani oleh para pemimpin Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan pada 15 Mei 1992 (Uzbekistan meninggalkan CSTO pada 2012).

Azerbaijan, Georgia dan Belarus bergabung dengan organisasi tersebut pada tahun 1993.

Sementara Azerbaijan dan Georgia keluar pada tahun 1999.(*)