Find Us On Social Media :

Dipanggil-panggil Ibunda Brigadir J saat Proses Ekshumasi, Terkuak Kondisi Istri Irjen Ferdy Sambo, Malu dan Takut Ketemu Orang Usai Insiden Penembakan: Beliau Trauma

Ibunda brigadir J histeris panggil istri Ferdy Sambo saat proses pembongkaran makam atau ekshumasi Brigadir J

Gridhot.ID - Nama PC selaku istri Irjen Ferdy Sambo kembali jadi sorotan setelah ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak histeris memanggil atasan anaknya.

Ia menyebut soal fitnah, kebohongan dan menagih perlindungan dari PC ketika prosesi ekshumasi Brigadir J berlangsung.

"Di mana Bu Putri! Di mana tanggung jawabmu, Bu Putri! Kebohongan-kebohongan! Kamu punya anak. Kamu seorang ibu. Anakku dianiaya. Di mana naluri keibuanmu? Dimana Bu Putri," teriak Rosti, Rabu (27/7/2022).

Sementara itu, kondisi PC disebut masih belum stabil pasca berada di tengah baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Adapun aksi baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam, di Kompleks Polri, Duten Tiga, Jakarta Selatan terjadi pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Baku tembak melibatkan Brigadir J, selaku sopir dari PC dan Bharada E selaku ajudan Kadiv Propam.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, baku tembak itu dipicu Brigadir J yang melakukan pelecehan kepada PC.

PC yang mengaku dilecehkan dan diancam Brigadir J kini disebut mengalami trauma.

Satu dari antara tim kuasa hukum PC, Patra M Zen, membeberkan kondisi terkini sang klien yang dinilai belum stabil.

Baca Juga: Ungkap CCTV Penembakan Brigadir J Rusak, Kombes Budhi Herdi Susianto Terima Nasib Dicopot dari Jabatan, Beginilah Rekam Jejaknya di Dunia Kepolisian: Saya Ikhlas Menghadapinya

"Yang saya bisa sampaikan tentu saja kita berharap klien kami ini secara psikis bisa pulih," kata Patra dikutip YouTube KOMPASTV, Rabu (27/7/2022).

Ia mengakui bahwa PC sudah bisa diajak berkomunikasi, namun Patra berdalih ketika diminta menuturkan keadaan istri Irjen Sambo.

"Kalau komunikasi sudah, tapi kalau ditanya kondisi itu yang saya sampaikan, takut salah karena saya bukan psikolog."

Patra secara umum mengatakan bahwa korban pelecehan tentunya mengalami trauma.

"Yang pasti setiap perempuan yang mengalami pelecehan, kekerasan, atau pencabulan, tentu kalau kita baca literatur, tentu saja pasti mengalami trauma," beber Patra.

Karenanya, PC dinilai memerlukan pendampingan kejiwaan dari psikolog yang dipilih keluarga.

"Setahu saya psikolog yang ditunjuk oleh keluarga," terang Patra.

Kemudian, Patra mengutip perkataan Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani saat menjumpai PC.

Baca Juga: Beberkan Rekaman CCTV di Hari Brigadir J Tewas Mengenaskan, Komnas HAM Temukan Fakta Mengejutkan: Ada Irjen Sambo, Ada Rombongan

Pada momen tersebut, ibu tiga anak itu dikabarkan mengalami syok hingga hanya bisa menangis.

"Tempo hari sempat ada laporan ke Komnas Perempuan, saya baca juga di media, ketuanya Ibu Andy Yentriyani menyampaikan saat bertemu klienn kami itu syok, nangis," tutur Patra.

Diduga, spekulasi yang berkembang di masyarakat justru menyudutkan PC.

Namun, Patra menilai perundungan terhadap korban pelecehan seperti itu masih banyak terjadi tanpa memandang latar belakang.

"Lazimnya, siapa pun dia, perempuan yang melaporkan kekerasan atau pun ancaman, selalu di banyak tempat cenderung disalahkan."

"Ini enggak cuma di Indonesia, enggak pandang dia perempuan korban istri Jenderal, istri orang biasa, memang lazimnya masyarakat begitu."

Disamping kondisi PC yang belum stabil, Patra menegaskan kliennya akan berkomitmen datang jika dipanggil untuk dimintai keterangan.

Hanya saja, permintaan itu bisa ditunda jika keadaan PC masih belum memungkinkan untuk ditanyai.

Baca Juga: Terang Benderang Kasus Kematian Brigadir J, 2 Hal Penting Ini Sudah Terkonfirmasi oleh Komnas HAM, Waktu Kematian Ajudan Irjen Ferry Sambo Kini Diketahui: Kami Bisa Menarik Titik Kesimpulan

Istri Irjen Sambo Malu dan Takut Bertemu Orang

Kondisi psikologis PC diketahui sangat tidak stabil seusai diduga menjadi korban pelecehan seksual hingga penodongan oleh Brigadir J.

Kejadian ini dialami PC di rumah dinas suaminya yakni Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo di Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Dikutip dari Kompas.com, kini untuk sekadar tidur, PC harus dibantu oleh tim psikolog.

Informasi ini diungkapkan oleh Psikolog Novita Tandry yang kini mendampingi istri Irjen Sambo.

Masih sering menangis dan sedih, istri Irjen Sambo juga menjadi malu dan takut bertemu orang lain.

"Kondisinya masih sangat tidak stabil, masih menangis, sedih, malu, dan takut bertemu dengan orang lain," ujar Novita, Kamis (14/7/2022).

Novita turut menyoroti bagaimana PC mengalami gangguan tidur dan makan.

"Jadi memang masih dalam tahapan yang sangat awal sekali untuk mengetahui kondisi piskologis Ibu PC. Jadi kami belum tentukan psikoterapi yang nanti akan dilakukan," ujar Novita.

Baca Juga: 20 Menit Sebelum Penembakan Terjadi, Brigadir J Sempat Hubungi Kekasih Hati, Ini yang Ditanyakan Sang Polisi

Novita mengatakan, saat ini tim masih melakukan observasi terhadap keadaan istri Irjen Sambo.

Namun di saat yang sama, tim psikolog aktif melakukan pendampingan, terutama agar istri Irjen Sambo dapat lebih tenang.

Pertolongan juga dilakukan supaya PC dapat tidur dengan nyenyak.

"Karena gangguan tidurnya sudah cukup parah," tutur Novita.

Sebelumnya, Novita juga sempat menjelaskan bagaimana PC menangis terus menerus ketika menceritakan pelecehan yang ia alami.

"Masih syok, jadi semalam saya bertemu pendampingan dengan beliau," kata Novita saat dihubungi, Rabu (13/7/2022)

"Beliau masih syok, saya bisa katakan stres sedang ke berat ya dengan tahapannya. Trauma itu dengan kejadian hari Jumat kemarin," ungkapnya.

PC diketahui menceritakan kronologi pelecehan yang ia alami kepada Novita selama 1,5 jam.

"Terus menerus menangis, karena harus menjelaskan apa yang terjadi. Diceritakan tapi tidak tuntas, dan akhirnya saya menyetop, menceritakan kembalinya ini," jelas Novita.

Pada saat menggelar konferensi pers, Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Pol Budhi Herdi Susianto turut menjawab soal adanya isu hubungan asmara dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Dipastikan sampai saat ini belum ada bukti terkait isu hubungan asmara dalam kasus penembakan Brigadir J.

"Tidak ada alat bukti ataupun bukti yang mendukung adanya tersebut, jadi kami tidak mau beramsumsi," kata Kombes Budhi, Selasa (12/7/2022).

"Kami hanya berdasarkan fakta yang kami temukan di tempat kejadian perkara (TKP)," ujarnya.

Baca Juga: Beberkan Rekaman CCTV di Hari Brigadir J Tewas Mengenaskan, Komnas HAM Temukan Fakta Mengejutkan: Ada Irjen Sambo, Ada Rombongan

(*)