Find Us On Social Media :

Bersandi Super Garuda Shield 2022, Amerika Serikat Sebut Latihan Bersama Indonesia Hal Berharga, Ini Alasannya

Panglima Militer AS General Mark A. Milley (baju loreng abu-abu) berkunjung ke Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022). (TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan militer Amerika Serikat akan menggelar Super Garuda Shield 2022.

Latihan militer besar-besaran ini juga akan melibatkan beberapa negara mitra digelar pada tanggal 1 hingga tanggal 14 Agustus mendatang.

Garuda Shield adalah latihan bersama dan gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS INDOPACOM, yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan BangkaPos, 27 Juli 2022, Garuda Shield 2022 merupakan latihan edisi ke-16 dari latihan perang kedua negara, akan melibatkan tujuh helikopter tempur berat Apache dan empat helikopter tempur angkut personel Blackhawk, 41 kendaraan lapis baja dan 618 senjata.

Dalam rilis kedubes Amerika Serikat di Indonesia, prajurit Indonesia dan Amerika Serikat akan bergabung tahun ini dengan personel militer dari Australia, Jepang, dan Singapura, yang akan berpartisipasi dalam latihan Garuda Shield 2022 di lokasi pelatihan Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam.

Latihan Garuda Shield 2022 akan jauh lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat.

Selain negara-negara yang berpartisipasi aktif, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris diharapkan bergabung sebagai negara pengamat.

“Saya bangga melihat bagaimana Garuda Shield berkembang dibandingkan tahun lalu – dalam musim panas ini dikembangkan menjadi latihan gabungan multinasional yang mencakup semua komponen militer kita,” kata Jenderal Charles Flynn, Komandan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Pasifik.

“Ini merupakan simbol ikatan AS-Indonesia dan hubungan yang berkembang antara kekuatan darat di wilayah yang sangat penting ini… karena kekuatan darat adalah perekat yang menyatukan arsitektur keamanan kawasan. Kami melakukannya bersama dengan membangun kesiapan, membangun hubungan, dan membangun kepercayaan. Menyatukan pasukan kita seperti ini, kita menjahit jalinan keamanan regional menjadi sesuatu yang langgeng." kata Jenderal Flynn.

Baca Juga: Sesumbar Punya 5 Aspri, Iqlima Kim Bantah Ikuti Jejak Hotman Paris, Ungkap Tugas Para Asisten Pribadinya

Latihan bersama ini akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.

Latihan ini juga akan memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia dan memajukan kerja sama regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Latihan bersama skala besar juga ini akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS- Indonesia melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.

Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada bidang-bidang seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, serta memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida.

Latihan pos komando (CPX) akan berpusat pada tugas staf operasi penjaga perdamaian PBB dalam sebuah seting militer gabungan.

Gladi lapangan (FTX) akan melibatkan elemen kekuatan setingkat kompi dari setiap negara yang ikut dalam latihan gabungan, termasuk keterampilan perang fundamental untuk meningkatkan interoperabilitas dan kapasitas operasi gabungan.

Kapal Perang hingga Pesawat Intai

TNI Angkatan Laut mengerahkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam latihan Super Garuda Shield 2022 di Perairan Bintan dan Peraian Dabo Singkep, Kepulauan Riau, pada 1-14 Agustus 2022.

Dalam latihan bersama United States (US) Indo-Pacom dan Republic of Singapore Navy (RSN) itu, TNI AL mengerahkan kapal perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo-357, KRI Frans Kaisepo-368, KRI John Lie-358, dan KRI Makassar-590.

Baca Juga: Lagi dan Lagi, Rusia Hancurkan Sistem Rudal Harpoon yang Dipasok AS ke Ukraina

Selanjutnya, helikopter antikapal selam Panther HS-1311, 5 kendaraan tempur amfibi LVT-7, 1 kompi marinir mekanis, pasukan Intai Amfibi (Taifib), dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).

Sedangkan, US Indo-Pacom melibatkan USS Charleston (LCS-18), USS Green Bay (LPD-20), 1 pesawat intai P-8 Poseidon, 2 LCAC serta 1 pleton amphibios recon.

Kemudian, RSN mengerahkan RSS Supreme dan RSS Resolution.

Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda Arsyad Abdullah menyebutkan latihan ini mempunyai misi untuk meningatkan hubungan militer.

“Tujuan latihan ini untuk mengetahui sampai sejauh mana kesiapan personel dan materil sebelum manuver lapangan pada latihan gabungan bersama Super Garuda Shield 2022 dilaksanakan,” kata Arsyad dalam sambutannya saat apel persiapan di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/7/2022).

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 3 Agustus 2022, Komandan Divisi Ketujuh Angkatan Darat Amerika Serikat Mayor Jenderal Stephen Smith menegaskan bahwa latihan bersama militer negara-negara di kawasan Indo-Pasifik bersandi Super Garuda Shield 2022 akan dimulai pada 1 Agustus nanti sebagai ajang sangat berharga bagi semua militer negara peserta untuk saling berlatih.

Smith kepada pers di dalam kompleks Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Jumat, mengatakan baru sekali ini menjalin kontak dengan kolega militer Indonesia, yaitu TNI, yang dia katakan memiliki profesionalitas yang baik.

Pada berbagai tingkat persiapan, tercatat delegasi militer Amerika Serikat, Inggris, Kanada, PNG, Timor Leste, Australia, Malaysia, Singapura, dan Jepang (untuk pertama kalinya turut), menjadi partisipan aktif.

Dalam Super Garuda Shield 2022 kali ini, Smith menjadi komandan delegasi militer Amerika Serikat, yang datang dengan arsenal dan sistem kesenjataan modern dari empat matra Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.

Baca Juga: Pasang Wajah Cemberut di Samping Mobil Sport Mewah Miliknya, Raffi Ahmad Bikin Geger Gara-gara Ngaku Bosan Jadi Sultan, Netizen: Gimmick Apa Lagi Ini

Super Garuda Shield 2022, dinamakan demikian karena merupakan pengembangan dari latihan bilateral Indonesia-Amerika Serikat, Garuda Shield, yang telah digelar 16 kali berturutan. Kali ini, ada ribuan personel Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengambil bagian aktif ke dalam latihan gabungan empat matra.

Bagi Amerika Serikat, matra yang dimaksud adalah Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Korps Marinir. Di Indonesia dan banyak negara lain, Korps Marinir bukanlah matra tersendiri melainkan bagian integral dari Angkatan Laut.

Super Garuda Shield 2022 dilaksanakan pada saat lingkungan strategis dan lingkungan geopolitik dunia tengah memanas.

Smith yang membawahkan sekitar 12.000 personel infantri dan infantri mekanis di divisi yang berdiri sejak 1917 dengan markas besar di Washington itu, menyatakan,

"Seperti yang saya katakan, latihan bersama ini bukan ancaman untuk siapa pun. Ini murni latihan antara militer dengan militer, bukan juga didasarkan pada rencana menghadapi siapa atau berdasarkan reaksi atas sesuatu, juga bukan untuk mengantisipasi sesuatu."

Berbicara kepada pers dengan seragam lapangan kamuflase hutan tropis, komandan satu dari 11 Divisi Infantri yang dimiliki Angkatan Darat Amerika Serikat ini berkata,"Ini benar-benar latihan untuk membangun kepercayaan, membangun kebersamaan, saling pemahaman, meningkatkan kapabilitas, dan hal-hal lain terkait demikian. Jadi, ini benar-benar merupakan latihan militer dan bukanlah ancaman untuk sesuatu pihak."

"Latihan ini merupakan ajang saling berbagi nilai dengan mitra-mitra kami, Indonesia salah satunya," kata dia, yang telah berkali-kali diterjunkan dalam palagan internasional militer Amerika Serikat, di antaranya di Afghanistan, Irak, dan Suriah.

 (*)