Ada juga contoh Sultan yang tidak menghormati wanita di harem.
Misalnya, Sultan Ibrahim yang gila.
Ibrahim I Ibrahim lahir 4 November 1615 meninggal 18 Agustus 1648 di Konstantinopel.
Sultan Utsmaniyah yang satu ini punya karakter yang tidak stabil.
Hal itu menjadikannya sebagai mangsa ambisi para menteri dan kerabatnya sendiri hingga terjadi pemberontakan pada masa pemerintahannya (1640-48).
Pada awal pemerintahannya di bawah bimbingan wazir agung yang cakap namun ambisius, Kara Mustafa Pasa, Ibrahim menjalin hubungan damai dengan Persia dan Austria (1642).
Ia juga merebut kembali Laut Azov dari Cossack.
Setelah eksekusi Kara Mustafa (1644), Ibrahim mengirim ekspedisi ke Kreta atas saran menterinya dan mengobarkan perang panjang dengan Venesia (1645-69).
Setelah menghabiskan masa kecilnya dalam kurungan, Ibrahim secara mental tidak stabil (trauma) dan semakin diperparah oleh para wanita harem serta para menteri istananya.
Dia juga dikatakan menenggelamkan lebih dari 280 para gundik dari haremnya di Bosphorus.
Turhan Hatice, seorang gadis Ukraina yang ditangkap dalam salah satu penggerebekan Tatar yang dijual sebagai budak, adalah salah satu dari sedikit selir yang selamat dari pemerintahan sultan Ibrahim yang gila.
Gaya Ibrahim yang eksentrik dan penuh kemewahan mengharuskan pengenaan pajak baru, sehingga menimbulkan ketidakpuasan di Konstantinopel dan provinsi-provinsi sekitarnya.
Dia digulingkan pada 8 Agustus 1648, oleh seorang Janissari, pemberontakan yang didukung oleh ulama (tokoh agama) dan dieksekusi 10 hari kemudian.
(*)