GridHot.ID -Bentrokan dan kerusuhan meletus di beberapa Kota di Swedia sejak Kamis (14/4/2022) setelah sayap kelompok kanan dan anti-Islam menggelar aksi membakar Al-Qur'an.
Aksi pembakaran Al-Qur'an tersebut dipimpin oleh politisi Denmark-Swiss, Rasmus Paludan, yang membuat seluruh dunia murka.
Melansir Serambinews.com, negara-negara Islam seperti Arab Saudi dan Turki jelas mengutuk aksi Paludan.
Sementara Indonesia dan Malaysia mengecam aksi penistaan kitab suci umat Islam tersebut oleh pelaku yang juga berprofesi sebagai pengacara.
Seperti diberitakan kemarin, Paludan yang berasal dari Denmark dan memegang kewarganegaraan Swedia itu membakar Al-Qur'an di daerah berpenduduk muslim di Swedia pada Kamis (14/4/2022).
Saat melakukan aksinya, Paludan yang didampingi polisi mendatangi ruang publik terbuka di Kota Linkoping dan kemudian meletakkan Al-Qur'an.
Setelah itu, ia membakarnya sambil mengabaikan protes dari massa yang berjumlah sekitar 200 orang.
Massa tidak terima dan mendesak polisi untuk menghalangi Paludan melakukan tindakannya.
Setelah polisi mengabaikan seruan tersebut, insiden pecah dan kelompok massa tersebut menutup jalan serta melempari polisi dengan batu.
Melansir Aljazeera, hingga Minggu (17/4/2022), kerusuhan akibat provokasi yang dilakukan kelompok anti-Islam tersebut masih terjadi.
Menurut layanan kesehatan yang dikutip oleh kantor berita lokal TT, 10 orang dirawat di rumah sakit dengan luka ringan setelah bentrokan dan kerusuhan serupa di Linkoping pada hari Minggu.