Find Us On Social Media :

Heli AH-64 Apache Diterjunkan TNI dan US Army di Super Garuda Shield 2022, Spesifikasinya Ternyata Tak Main-main, Intip Fitur Andalannya yang Mampu Hancurkan Sasaran

Helikopter Serang AH-64 Apache

GridHot.ID - Super Garuda Shield 2022 merupakan latihan bersama tahunan antara TNI dan Komando Indo-Pasifik AS (Indopacom) yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama antarpersonel negara peserta dalam suatu operasi.

Dilansir GridHot dari intisari-online.com sebelumnya, latihan gabungan bersama Super Garuda Shield 2022 dilaksanakan pada 1-14 Agustus 2022.

Selain Indonesia sebagai tuan rumah, latihan ini diikuti 13 negara sahabat, yakni meliputi Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Perancis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Selain digelar di Puslatpur Baturaja, latihan ini juga berlangsung di lokasi lain, yakni di Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kalimantan Timur dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, Sumatera Selatan

Sejumlah alutsista andalan TNI pun dikerahkan dalam Super Garuda Shield 2022 ini.

Dilansir dari bangkapos.com, helikopter tempur AH-64 Apache milik TNI AD dan militer Amerika Serikat Bakal unjuk gigi dalam Super Garuda Shield 2022.

Selain helikopter tersebut, beragam persenjataan canggih dan kapal perang bakal meramaikan gelaran akbar tersebut.

Adapun alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang dikerahkan meliputi, senjata AV-LMU (Astros), AV-RMD, AV- PCC, AV-Meteo, AV-UCF, AV-OFVE, Meriam 105 KH 178, dan Reo.

Kemudian helikopter AH-64 Apache, helikopter Bell-412, helikopter HS 1311, kapal perang KRI Makassar-590, KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, KRI Frans Kaisiepo-368, BMP-3F, Armoured Amphibious Vehicle (LVT-7), pesawat Boeing 737 dan pesawat tempur F-16.

Baca Juga: Super Garuda Shield 2022 Bikinnya Bangga Hingga Utang Budi ke Indonesia, US Army Pacific Apresiasi TNI: Saya Sangat Terhormat

Sedangkan Amerika Serikat mengerahkan Himars, Meriam 105 M119, helikopter AH-64 Apache, helikopter UH-60 Blackhawk, Drone RQ-7 Shadow, Radar Q 50, USS Charleston (LCS-18), USS Green Bay (LPD- 20), dan Landing Craff Air Cushion (LCAC).

Singapura mengerahkan kapal perang RSS Resolution-208, RSS Supreme-73, dan SAF C 130-J.

Latihan bersama Super Garuda Shield 2022 ini sendiri resmi dibuka Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa melalui prosesi upacara di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).

Dalam sambutannya, Andika menyampaikan selamat datang kepada negara peserta latihan bersama.

“Semoga latihan kita lancar dan semua bisa merapatkan hubungan, berinteraksi,” kata Andika dalam amanatnya seperti dikutip dari kompas.com.

Dalam pembukaan latihan ini, Andika turut didampingi Komandan United States Army Pacific Jenderal Charles Flynn.

Latihan yang berlangsung pada 1-14 Agustus 2022 ini melibatkan 13 negara sahabat, yakni Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Prancis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Selain digelar di Puslatpur Baturaja, latihan ini juga berlangsung di lokasi lain, yakni di Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau; Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kalimantan Timur; dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, Sumatera Selatan.

Latihan kali ini melibatkan 4.337 personel dengan rincian, 3.455 personel TNI yang terdiri dari 1.995 personel TNI AD, 704 personel TNI AL, da 756 personel TNI AU.

Baca Juga: 4337 Tentara Diterjunkan Ikuti Super Garuda Shield 2022, Indonesia dan Amerika Serikat Adu Alutsista, Simak Deretan Senjata yang Dipamerkan TNI

Selanjutnya, 1.337 personel Amerika Serikat, 91 personel Australia, 110 personel Jepang, 52 personel Singapura, 3 personel Malaysia, 2 personel Inggris, 5 personel Papua Nugini, 4 personel Timor Leste, 1 personel India, 3 personel Kanada, 2 personel Selandia Baru, dan 3 personel Korea Selatan.

Spesifikasi helikopter serbu AH-64E Apache

Helikopter AH-64E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu/penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter ini bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

Lebih lengkap mengenai helikopter serbu AH-64E Apache, berikut ulasannya seperti dilansir dari kompas.com:

Dilansir dari laman Dinas Kelaikan Angkatan Darat, dislaik-tniad.mil.id, helikopter serbu AH-64E Apache memiliki kemampuan lebih dibanding Apache model sebelumnya, AH-64D.

Sebagai informasi, Singapura terlebih dahulu melengkapi angkatan bersenjatanya dengan 20 unit AH-64D Apache Longbow sejak tahun 2006.

Sejatinya, AH-64E adalah seri AH-64D Apache Longbow Block III, yang kemudian oleh Boeing diberi kode sebagai AH-64E Apache Guardian, dan dirilis perdana pada 2012.

Salah satu yang paling menonjol dari AH-64E Apache Guardian adalah adopsi mesin baru, yakni menggunakan sepasang mesin T700-GE-701D dari General Electric, yang mempunyai kekuatan lebih besar dari mesin AH-64D, yakni 1.994 shp (1.487 kw).

Baca Juga: 'Keringat yang Tercurah Adalah Penebus Darah di Pertempuran', Turun Langsung di Super Garuda Shield 2022, KASAL Laksamana TNI Yudo Margono Beri Pesan Ini ke Anak Buahnya Sendiri

Transmisi mesin pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Alhasil, kecepatan maksimum AH-64E bisa mencapai 300 kilometer per jam, sementara AH-64D kecepatan maskimumnya 293 kilometer per jam.

Meningkatnya kecepatan pada AH-64E juga berkat penggunaan material komposit baru pada baling-baling.

Pada AH-64E, Boeing menyematkan sistem datalink MUM-TX lansiran L-3 Communications.

Keunggulan dari datalink ini memungkinkan awak helikopter untuk dapat mengendalikan drone (UAV) lewat frekuensi C, D, L, dan Ku-band.

Selain itu, Boeing juga melakukan perbaikan pada elemen landing gear.

AH-64E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu atau penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter serbu ini dikendalikan oleh dua orang crew dan persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.

Gabungan persenjataan

Helikopter ini juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

Baca Juga: Super Garuda Shield 2022 Segera Menuju Puncak Acara, KASAL Laksamana TNI Yudo Margono Ikut On Board Saat AL Indonesia dan Amerika Lakukan Pendaratan Amfibi di Dabo Singkep

AH-64E Apache merupakan helikopter penyerang utama bagi Angkatan Darat Amerika Serikat, dan pengganti helikopter serbu AH-1 Cobra.

Helikopter AH-64E Apache telah teruji dalam mengemban tugas di berbagai medan operasi di belahan dunia.

Helikopter serang Apache ini dilengkapi dengan berbagai teknologi sistem senjata yang modern sehingga dapat mengidentifikasi musuh (terutama tank) pada jarak yang jauh tanpa terdeteksi oleh musuh.

Persenjataan dan peluru kendali yang diusungnya pun memiliki daya jangkau yang jauh melebihi daya jangkau tembakan tank musuh (T72).

Fitur Andalan Helikopter Serang Apache

Berdasarkan pertimbangan yang matang, TNI AD dalam program modernisasi persenjataannya memilih untuk membeli helikopter serang Apache untuk dioperasikan oleh Satuan Penerbangan Angkatan Darat.

Helikopter serang adalah helikopter yang dirancang dan dibuat secara khusus serta dilengkapi dengan sistem persenjataan sehingga mampu menyerang, mengikat dan menghancurkan musuh atau sasaran di darat.

Helikopter AH-64E Apache adalah helikopter yang berfungsi sepenuhnya sebagai helikopter serang (attack helicopter), dengan kemampuan sesuai peruntukannya.

Helikopter ini memiliki daya angkut yang besar untuk mengusung berbagai macam persenjataan dengan teknologi mutakhir.

Baca Juga: Pecah Telor, Australia Bikin Rekor di Garuda Shield 2022 yang Diselenggarakan Indonesia, Negara Tetangga Terlibat untuk Pertama Kalinya, Ini Alasannya

Persenjataan yang mampu diusungnya yaitu Kanon M230, Roket Hydra 70 (FFAR), peluru kendali AGM-114 Hellfire, AIM-92 Stinger dan AIM-9 Sidewinder.

Menggunakan teknologi mutakhir, salah satunya radarnya

Selain itu, helikopter Apache telah menggunakan teknologi Avionics yang termutakhir seperti radar Longbow dan MTADS.

Radar Longbow adalah sistem radar yang dipasang di atas baling-baling utama helikopter apache yang terdiri dari perangkat AN/APG-78 Fire Control Radar (Radar Kendali Tembak) dan AN/APR- 48 Radar Frequency Inferometer (Radar Identifikasi Frekuensi).

Kedua perangkat tersebut akan memberikan masukan bagi sistem MTADS dalam memberikan informasi tentang sasaran dan pasukan kawan.

Selain itu, perangkat ini dilengkapi dengan pendeteksi infra merah dari sumber luar untuk menghindari ancaman tembakan rudal darat-udara dan udara-udara.

Deteksi radar hingga 10 kilometer

Kemampuan deteksi radar ini dapat mencapai 10 kilometer pada kondisi yang cerah.

Radar akan mendeteksi pesawat terbang, helikopter, senjata, rudal darat-udara, tank, dan kendaraan lainnya.

Baca Juga: Super Garuda Shield 2022 Dianggap Sangat Bermanfaat Bagi Indonesia, Panglima TNI Jendral Andika Perkasa Jadi Ingat Saat KRI Nanggala 402 Tenggelam NKRI Dibantu Negara Sahabat: Bergaul Seperti Ini Akan Membantu Kekuatan

MTADS atau Multi Target Acquisition and Designation System adalah bagian dari sistem senjata yang bertugas mencari dan mengenali sasaran serta memberikan informasi untuk pilot di kokpit.

Angkatan bersenjata dari berbagai negara telah menggunakan helikopter Apache sebagai unsur helikopter serang mereka karena berbagai fitur andalan di atas serta kiprahnya dalam pertempuran di Afganistan, Irak, dan Kosovo.

Di antaranya, United States Army, Israel Air Force, Royal Netherlands Air Force, Japan Ground Self-Defense Force, Yunani, Kuwait, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Inggris. (*)