GridHot.ID - Istri eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, terus menjadi sorotan.
Putri Candrawathi diketahui telah ditetapkan tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, melihat nasib Putri Candrawathi yang telah ditetapkan tersangka, keluarga Brigadir J ternyata masih memiliki sisa belas kasihan.
Namun sayangnya kebaikan hati keluarga Brigadir J seolah disia-siakan Putri Candrawathi hingga akhirnya 'menguap'.
"Kami tidak tega sebenarnya menjadikan yang bersangkutan tersangka. Tapi dia selalu berbohong, tidak pernah muncul ke media," tutur Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, dikutip dari video Kompas TV pada Senin (22/8/2022).
"Bahkan kami memohon kepada dia agar dia memberitahukan apa sebabnya anak kami tewas di rumah dia," lanjutnya.
Tak hanya itu, Rohani menyayangkan sikap istri Irjen Ferdy Sambo itu yang justru memfitnah Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual kepadanya.
Karena sebab itulah, kata Rohani, dengan terpaksa pihak keluarganya juga harus bersikap tega jika akhirnya dia ditetapkan sebagai tersangka.
"Bahkan dia memfitnah anak kami berbuat jahat kepada dia sendiri di sana. Jadi, kami terpaksa juga harus tega kalau ditersangkakan (pembunuhan berencana)," ucap Rohani.
Rohani mengatakan Brigadir J sebenarnya cukup dekat atau akrab dengan anak-anak dari Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Sebenarnya anak-anak dari Ferdy Sambo akrab mereka dengan Nofriansyah (Brigadir J)," kata Rohani Simanjuntak.
Rohani menjelaskan, Brigadir J kerap menceritakan kepada keluarganya mengenai pengalaman dia selama menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Dari pengakuan Brigadir J, kata Rohani, karena dianggap sudah dekat, keponakannya bahkan dipercaya mengantar jemput anak Irjen Ferdy Sambo ke sekolah hingga berbelanja.
Tak hanya itu, Rohani mengungkapkan keponakannya bahkan sampai bersedia menyetrika atau menggosok baju milik anak atasannya itu.
"Kalau dari cerita yang kami dengar, anak kami Nofriansyah Yosua itu bahkan sampai menggosok pakaian dia, mengantarkan anaknya sekolah, berbelanja," ucap Rohani.
Termasuk, lanjut Rohani, Brigadir J juga dipercaya Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mengurusi segala kebutuhan rumah tangga.
"Semua kebutuhan rumah tangga, anak kami Nofriansyah yang diandalkan keluarga Pak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi," ujar Rohani.
Lebih lanjut, Rohani menanggapi perkembangan kasus pembunuhan berencana yang menimpa keponakannya dengan penetapan Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Rohani mengatakan bahwa sebenarnya dari pihak keluarganya tidak tega ibu empat anak itu menjadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, sebelumnya mengatakan Brigadir J merupakan ajudan paling disayang oleh atasannya Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Menurut Kamaruddin, Brigadir J termasuk ajudan yang dimanja, bahkan dia diberi keleluasaan dan kepercayaan tertentu untuk mengurus kebutuhan keluarga Ferdy Sambo.
“Dia (Brigadir J) termasuk anak yang dimanja di rumah itu karena diberi keleluasaan tertentu dan kepercayaan tertentu termasuk mengantar berkat-berkat ke rohaniawan dan pendeta besar," kata Kamaruddin dalam Program Aiman Kompas TV, Senin (15/8/2022).
Peran Putri Candrawathi
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menjelaskan peran vital Putri Candrawathi dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.
Tak sekadar menyaksikan pembunuhan, Putri Candrawathi ternyata merupakan sosok yang menggiring Brigadir J untuk datang ke rumah dinas Ferdy Sambo sesaat sebelum dieksekusi.
Dari keterangan Agus Andrianto, diketahui Putri juga diduga turut mengikuti skenario yang dibangun oleh suaminya, Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J. Termasuk menjanjikan sejumlah uang kepada tiga tersangka lainnya.
"Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS, bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR dan KM," ujar Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Saat dilakukan eksekusi terhadap Brigadir J, Putri ada di lantai 3 rumah dinas suaminya.
"(Putri) Ada di lantai 3 saat Riki dan Ricard ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Josua," kata Agus. (*)