Find Us On Social Media :

Doyan Gonta-ganti Mobil, Gaya Hidup Mewah Brigjen Hendra Kurniawan si Tersangka Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J Disorot Tajam, Arteria Dahlan: Ini Sudah di Luar Kemampuan

Brigjen Hendra Kurniawan

GridHot.ID - Brigjen Hendra Kurniawan menjadi satu dari lima tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Dilansir dari Tribunnews.com, dalam kasus tersebut, Brigjen Hendra Kurniawan bersama Ferdy Sambo termasuk dalam cluster yang memerintahkan menghilangkan rekaman CCTV.

Atas dosanya itu, Brigjen Hendra Kurniawan kini dinonaktifkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri.

"Penyidik melakukan pemeriksaan mendalam maka terdapat 6 orang yang patut diduga melalukan tindak pidana yaitu obstruction of justice atau menghalangi penyidikan," kata Irwasum Polri Pol Agung Budi Maryoto. di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Seperti diketahui, tak hanya melibatkan satu dua orang, kasus kematian Brigadir J sampai membuat 83 anggota polisi diperiksa.

Dari 83 polisi tersebut, ada 6 anggota yang diduga melakukan tindak pidana menghalangi penyidikan atau obstruction of justice.

Dari enam polisi tersebut, masuk nama Ferdy Sambo dan seorang jenderal bintang satu Brigjen Hendra Kurniawan eks Karo Paminal Div Propam Polri.

Gaya Hidup Mewah Brigjen Hendra Setiawan

Melansir Kompas.com, Brigjen Hendra Kurniawan lagi-lagi jadi sorotan. Nama Hendra banyak diperbincangkan setelah terseret kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Jenderal bintang satu itu sempat dinonaktifkan dari jabatannya, lalu dicopot dan dimutasi sebagai perwira tinggi (pati) Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

Terbaru, gaya hidup Hendra jadi sorotan.

Baca Juga: Kena Damprat Keluarga Brigadir J, Kelakuan Jenderal Bintang Satu saat Datangi Rumah Yosua Bikin Miris, Kini Terancam Pidana Lantaran Rusak CCTV di TKP Penembakan

Dia disebut bergaya hidup mewah karena kerap gonta-ganti mobil.

Hal ini disinggung oleh anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, dalam rapat kerja Komisi III bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) hingga Komnas HAM.

Mulanya, Arteria menyoroti kinerja Kompolnas dalam mengawasi para personel Polri.

"Saya akhirnya bicara ke person-lah. Bagaimana seorang Karo Paminal dengan gaya hidup seperti itu," kata Arteria.

"Ini kan kasatmata, Pak. Kita enggak bisa ngomongin person akhirnya saya ngomong person lah. Set, masuk, mobilnya apa, taruh (mobil) lagi, taruh (mobil) lagi. Ini sudah di luar daripada (kemampuan) seorang karo, Pak, di Mabes Polri," tuturnya.

Arteria lantas mengutip pernyataan yang pernah disampaikan Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto.

Dia bilang bahwa di tubuh Polri orang baik cenderung stres. Orang yang tadinya bertindak benar, bisa berubah menjadi tidak benar.

"Orang yang antik malah dapat privilese," ujar Arteria.

Arteria meminta kejanggalan-kejanggalan ini dijelaskan oleh Kompolnas.

Dia juga mendorong Kompolnas betul-betul melaksanakan tugas sebagai pemantau Polri.

"Apa yang dilakukan Kompolnas? Apa yang dilakukan Pak Benny Mamoto? Apalagi di situ (Kompolnas) kan ada yang namanya Pak Tito (Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri)," ucap Arteria.

"Kami minta betul ini dijelaskan," lanjut dia.

Baca Juga: Nekat Bersihkan TKP di Duren Tiga dan Sebar Kronologi Palsu Kematian Brigadir J, Inilah Sosok Kombes Budhi Herdi Susianto, Kini Dikurung di Patsus

Karier Brigjen Hendra Setiawan

Hendra Setiawan dari jabatannya sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri pada 4 Agustus 2022. Dia dimutasi ke bagian Yanma Polri.

Hendra dicopot dari jabatannya bersamaan dengan pencopotan beberapa personel kepolisian lainnya, termasuk Ferdy Sambo.

Posisi Hendra di Karo Paminal pun digantikan oleh Brigjen Anggoro Sukartono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Pengawasan dan Pembinaan Profesi (Karo Wabprof) Divpropam Polri.

Adapun Hendra menjabat sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri sejak 16 November 2020.

Sebelum menjadi anak buah Sambo sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri, lulusan Akpol tahun 1995 itu pernah menempati sejumlah jabatan.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Hendra pernah menjabat Kaden A Ro Paminal Divisi Propam Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divisi Porpam Polri, hingga Kabagbinpam Ro Paminal Divisi Propam Polri.

Tahun 2021, Hendra terlibat dalam tim khusus pencari fakta untuk kasus bentrok Front Pembela Islam (FPI) dengan Polri di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang terjadi 7 Desember 2020.

Hendra ditunjuk langsung oleh Sambo untuk memimpin tim yang beranggotan 30 personel kepolisian ini.

(*)