Anam lalu menirukan pernyataan Vera saat itu. Anam menyampaikan kalimat ancaman yang diterima oleh Brigadir Yosua lalu diceritakan ke Vera.
"Kurang lebih kalimatnya begini: jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui Ibu P karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh," ujar Anam menirukan isi ancaman yang disampaikan Vera.
Ketika itu, Vera menyebut ancaman berasal dari 'skuad'.
Tapi Vera tak tahu siapa yang dimaksud dengan 'skuad' yang mengancam Brigadir J.
"Siapa yang melakukan? Vera bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC apa penjaga, sama sama tidak tahu, saya juga tidak tahu," papar Anam.
"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," sambung Anam.
Ancaman sopir Putri Candrawathi ke Brigadir J sudah dibuka di rapat DPR, ajudan Irjen Ferdy Sambo yang satu ini bisa bernapas lega. Foto Brigadir Daden sempat dicurigai netizen sebagai pengancam Brigadir J.
Tuduhan Brigadir Daden mengancam Brigadir Yosua atau Brigadir J muncul setelah pengacara keluarga Brigadir J mengatakan, ada sosok yang mengancam almarhum. Sosok itu adalah rekan sesama polisi. Namun, bukanlah Bharada E.
Pelaku adalah ajudan yang berinisial D, yang sudah lama bekerja bersama Brigadir J. Diduga, sosok tersebut adalah Brigadir Daden Miftahul Haq yang merupakan rekan korban.
"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," beber Kamaruddin melalui pesan singkat kepada wartawan pada Kamis (28/7/2022). Brigadir Daden baru nikah akhir tahun lalu. Istri ajudan Irjen Ferdy Sambo ternyata punya profesi mentereng. Foto istri Brigadir Daden sampai dicari-cari netizen di media sosial.
Tuduhan Brigadir Daden terlibat dalam pengancaman terhadap Yosua mendapat bantahan dari pengacara keluarga Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis. Sebelumnya, Arman membenarkan kedatangan Brigadir Daden ke kantor Komnas HAM.